Thursday, November 12, 2015

ALAM ARWAH DAN SORGA


Perjalanan arwah merupakan perjalanan dari hidup setelah mati. Dan cerita mengenai hidup setelah mati sudah ditulis dalam banyak buku oleh penulis dari timur maupun barat.Sebagian besar sumber informasinya didapat melalui dialog, baik lewat medium maupun melalui hipnotis, dan lain lain.

Walau seorang meninggal, butuh waktu beberapa jam sampai beberapa hari baru dia tahu kalau sudah meninggal. Begitu dia tahu kalau sudah meninggal, dia akan panik, bigung, resah dan takut menghadapi kondisi dan situasi yang begitu asing baginya. Dia tidak tahu harus berbuat apa dan harus bagaimana.

Keadaan arwah seperti ini perlu mendapat penghiburan, bimbingan dan perlindungan agar arwah menjadi tenang dan pasrah menerima keadaannya. Untuk itu dibutuhkan beberapa upacara ritual duka yang sudah dikenal, sesuai dengan aliran kepercayaan atau agama yang dianut oleh almarhum atau oleh keluarganya.

Arwah orang yang baru meninggal biasanya masih berada dirumah bersama keluarganya atau masih berada di alam kehidupan dunia untuk beberapa lama, ada yang selama beberapa hari sampai beberapa tahun baru dapat "naik" ke alam arwah. Arwah yang belum naik ini memang masih dapat gentayangan kemana saja yang dia mau. Dia dapat gentayangan kemana saja dia berkunjung di alam transisi atau alam peralihan dari alam dunia ke alam arwah, yang juga disebut alam arwah gentayangan.

Ada banyak penyebab yang membuat arwah belum dapat naik ke alam arwah, seperti rasa dendam dan penasaran, keterikatan pada keduniawian, ilmu non Ilahi, dan lain lain. Arwah yang belum dapat naik ini perlu ditolong dan dibimbing untuk "dinaikkan" atau "diseberangkan" atau juga disebut "disempurnakan".

Upacara ritual untuk arwah hanya bermanfaat untuk arwah yang belum naik atau arwah yang masih berada dalam alam arwah gentayangan. Seperti upacara "pengiriman rumah dan uang(kertas)" untuk arwah, yang dilakukan umat Kong Hu Cu dan Taois. Kiriman rumah, uang dan macam-macam barang duniawi ini hanya bermanfaat atau berguna bagi arwah yang belum naik. Setelah arwah naik ke alam arwah dan mulai menempuh perjalanan arwah, semua kiriman sudah tidak ada gunanya. Semuanya harus ditinggalkan, tidak ada satupun yang dapat dibawa masuk ke alam arwah.

Umumnya arwah tidak mempermasalahkan jenasahnya dikubur atau dikremasi. Rasa khawatir dan takut kalau mati dikubur atau dikremasi yang muncul pada waktu masih hidup tidak akan ditemukan. Juga rasa khawatir dan takut kalau nanti meninggal arwahnya akan kelaparan karena tidak disembahyangi oleh keluarganya, sebab keluarganya sudah pindah agama, juga tidak akan terjadi. Kesemuanya hanya kekhawatiran manusiawi pada waktu masih hidup.

Karena ketidak tahuan dan kurang mengerti, sampai sekarang masih banyak orang salah menafsirkan kemampuan arwah, mengira bahwa arwah itu serba tahu dan serba bisa. sehingga banyak orang waktu berdoa di meja abu sembahyang atau dikuburan leluhurnya, meminta kepada arwah leluhurnya untuk membantu melindungi dan mengawasi keluarganya, bahkan banyak yang meminta dibantu usahanya supaya maju.

Sebenarnya kebanyakan arwah tidak mempunyai kemampuan seperti itu, tidak serba tahu dan seba bisa. Di dalam menempuh perjalanan arwahnya, sebagian besar arwah membawa dirinya sendiri saja sudah susah, apalagi kalau sampai diminta untuk membantu dan melindungi keluarganya yang masih hidup, betul-betul beban perjalanannya akan berat.Oleh karena itu jangan meminta kepada arwah keluarga anda. Perjalanan arwahnya yang sudah berat, jangan ditambah lagi dengan permintaan-permintaan.

Banyak upacara ritual untuk arwah masih dilakukan oleh keluarga almarhum. Seperti yang masih banyak dilakukan oleh ummat Kong Hu Cu dan Taois. Ada meja abu sembahyang, ada sembahyang Ceng Beng, sembahyang Cio Ko, sembahyang Sin Cia dan lain-lain. Apakah semua ritual sembahyang ini berguna untuk arwah? Apakah semua arwah yang diundang dapat hadir? Apakah hidangan yang disajikan dapat dinikmati oleh arwah?

Apakah ritual sembahyang untuk arwah ini baik bagi keluarga almarhum? Apakah manfaatnya? ikutilah tulisan yang telah kami susun di dalam buku ini.


I. Susunan dan Sketsa Alam Arwah

Dengan sketsa Alam Arwah ini kami ingin mengambarkan perjalanan arwah orang yang meninggalkan badan jasmaninya. Mulai dari alam transisi

(1) yang umum dikenal dengan Alam Arwah Gentayangan.Kemudian masuk ke alam arwah yang sebenarnya, dimulai di bangsal penampungan dan ruang penghakiman 

(2), dari sini baru para arwah itu dikirim ke bagian-bagian lain di alam arwah untuk menjalani proses perjalanan arwahnya sesuai dengan amal perbuatannya dan ibadahnya waktu dia masih hidup. Tidak setiap arwah menajalani perjalanan arwahnya dengan urutan yang sama.


1.Alam Transisi / Alama Arwah Gentayangan.

Alam Transisi adalah tempat diantara Alam Kehidupan duniawi dan Alam Arwah. Ditempat inilah para arwah yang belum dapat memasuki Alam Arwah ditempatkan dan ada rumah penantian.

Alam Transisi ini dihuni oleh arwah dari:

a.Orang yang baru meninggal.
b.Orang yang belum waktunya meninggal.
c.Orang yang menyandang ilmu non Ilahi.
d.Arwah yang masih terikat kuat pada keduniawian.

Di Alam ini, arwah masih bebas kemanapun dia ingin pergi dalam alam kehidupan duniawi. Di Alam ini tidak ada polisi dan lain-lain untuk menjaga ketertiban, berlaku hukum rimba, yang kuat yang berkuasa.

Arwah di alam ini dapat disandera atau dipelihara untuk dimanfaatkan oleh sesama arwah maupun manusia hidup yang mempunyai ilmu untuk memberdayakan arwah, misalnya untuk meramal, untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik maupun tidak baik dan lain-lain.

Di Alam Transisi ini ada rumah penantian untuk menampung semua arwah orang yang baru meninggal , dengan syarat upacara ritual pemakamannnya atau kremasinya “berisi”, pemimpin upacara ritualnya mempunyai kemampuan spiritual untuk menghantarkan arwah almarhum sampai ke tempat penantian ini.


2.Bangsal Penampungan dan Ruang Penghakiman.

Di Bangsal penampungan ini dikumpulkan arwah yang sudah waktunya untuk memulai perjalanan arwahnya di dalam alam arwah: istilah yang lebih popular adalah arwah yang sudah mendapatkan jalan . Ruangan ini berupa bangunan seperti hangar atau bangsal yang luas sekali, berkumpul banyak arwah dari berbagai bangsa dan ras. Mereka bercerita, suasananya seperti tempat pengungsian. Yang aneh, kata mereka bahwa antara arwah yang satu dengan yang lainnya tidak dapat berkomunikasi, dan tidak pernah bertemu dengan arwah yang waktu hidupnya saling kenal. Di ruang ini ada ruang penghakiman, dimana arwah menunggu gilirannya untuk diadili. Semua kebaikannya dibeberkan dan juga semua kesalahannya diperlihatkan melalui gambar-gambar di layar. Pengadilan ini menentukan kemana arwah itu dikirim untuk menempuh perjalanan selanjutnya.


3.Api Pencucian.

Tempat api pencucian ini berupa banyak sumur dengan diameter +/-1,5 meter dan 2 meter, berisi api berkobar kobar dan binatang-binatang seperti ular, ulat/belatung dan lain-lain. Anehnya, bahwa binatang-binatang itu tidak mati atau hancur terbakar, begitu juga arwah yang dimasukkan ke dalam sumur itu. Arwah yang masuk kea pi pencucian ini dibakar terus menerus tanpa memperoleh waktu istirahat sampai selesai waktu yang ditentukan.
Kebanyakan arwah segan atau malu untuk menceritakan pengalamannya dihukum di api pencusian ini, karena mengira dia masuk neraka.

4.Rumah Penghukuman.

Tempat ini untuk menghukum arwah yang mendapat hukuman dipukuli atau dicambuk, dan lain-lain.Hukuman ini hanya dilakukan pada siang hari saja, pada malam hari diberi waktu untuk istirahat, besoknya menjalani hukuman lagi sampai waktunya telah selesai/cukup.

5.Ruang Tahanan.

Berupa Ruang kecil seperti sel tahanan, dihuni satu arwah. Ruang tahanan ini dibagi 3 macam yang dibedakan oleh penerangan yang ada di dalamnya. Ada yang gelap sama sekali, ada yang memakai pelita dan ada yang memakai lampu. Di luar pintu tiap ruangan ada penjaganya. Arwah penghuni ruang tahanan ini diberi kesempatan untuk beribadah /sembahayang di tempat-tempat ibadah yang ada di dekat situ. Para arwah ini tidak diberi pekerjaan apa-apa, jadi pengangguran.

6.Tempat Kehidupan Duniawi.

Tempat kehidupan duniawi di alam arwah ini untuk menghukum arwah yang sangat mendambakan atau sangat menginginkan terhadap kehidupan duniawi. Di tempat ini ada keluarga (bukan keluarga waktu masih hidup) , ada pernikahan, ada perdagangan jual-beli, dan lain-lain. Akan tetapi semuanya monoton dan menjemukan serta tidak ada kebahagiaan duniawi. Arwah yang dihukum di tempat ini akan butuh waktu yang lama sekali untuk dapat direinkarnasikan lagi.

7.Rumah Besar dengan 7 Penghuni.

Di dalam rumah besar ini mempunyai 7 kamar yang masing-masing dihuni oleh 1 arwah . Ada Arwah yang tanpa pembantu/pelayan, tapi ada arwah yang mempunyai 1 pelayan yang akan membantu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, jadi para arwah yang tinggal di rumah ini setiap hari diberi tugas seperti memasak, mejahit , mencuci pakaian dan lain-lain untuk arwah perempuan. Sedangkan untuk arwah laki-laki diberi tugas seperti menyabit rumput, mengecat, memelihara ternak dan lain-lain.

8.Rumah Besar dengan 5 Penghuni.

Rumah besar ini dibagi menjadi 5 kamar, masing-masing kamar dihuni oleh 1 arwah. Masing-masing arwah mempunyai 1-3 pembantu/pelayan yang akan membantu tugas-tugasnya. Arwah ditingkat ini mendapat tugas seperti juru tulis, membuat laporan-laporan, seperti pengawas dan lain-lain.

9.Rumah Besar dengan 3 penghuni.

Rumah besar ini dibagi menjadi 3 bagian, masing-masing dihuni 1 arwah, masing=masing arwah mempunyai 3-5 pembantu yang akan membantu tugas-tugasnya. Arwah ditingkat ini mendapat tugas sebagai kepala bagian, Koordinator, kepala pengawas dan lain-lain.

10.Sorga, Rumah Besar dan Bagus dengan 1 Penghuni.

Pada rumah besar yang mewah ini, ada taman yang indah. Rumah ini hanya ditempati oleh satu penghuni saja dan mempunyai 7-12 pelayan/pembantu . Arwah ini ditingkat ini tidak dibebani tuga apapun. Ke 12 pembantu ini melayani semua kebutuhan yang diinginkan penghuninya. Apa saja yang diinginkan akan segera ada pelayan yang menyediakannya.
Inilah tingkat tertinggi di dalam alam arwah, tidak dibebani pekerjaan, apa saja yang inginkan segera tersedia. Inilah mungkin yang disebut dengan SORGA di dalam kitab-kitab suci.



sketsa alam arwah.



II.Komunikasi di Alam Arwah.

Komunikasi di Alam arwah mempergunakan bathin atau yang lebih dikenal dengan telepati.Komunikasi secara telepati ini hanya berlaku untuk arwah dengan atasannya saja. Untuk menerima intruksi dari arwah atasannya. Jadi antara arwah tidak dapat berkomunikasi atau tidak dapat berbicara. Hanya saling pandang dengan expresi wajah yang berbeda-beda dan salam tanpa sentuh.

III. Sorga itu Apa dan Dimana

Menurut beberapa kitab suci agama, sorga dijelaskan sebagai suatu tempat yang sangat menyenangkan, penuh dengan kebahagiaan dan penuh kesenangan, apa saja yang diinginkan akan diberikan dan dilayani.

Kalau berdasarkan penjelasan ini, maka sorga itu adalah alam arwah tertinggi. Seperti yang diceritakan oleh nenek saya pada kasus 1. nenek saya dilayani oleh 12 orang pelayan, dan ingin apa saja segera dilayani. Tempat tinggalnya besar, indah dan semuanya sangat menyenangkan.

Sorga seperti ini ada beberapa tingkatan, dibedakan dari besar dan bagusnya rumah tinggal, pakaian dan segala fasilitas hidup.

Hidup di sorga yang serba menyenangkan ini, harus berhati-hati, sebab semua kesenangan yang dinikmati adalah hasil dari karma baik yang telah dikumpulkan untuk kesenangan di sorga, sehingga nanti direinkarnasikan lagi hanya membawa karma baik yang pas-pasan.

Sorga bukan Nirwana, yang sudah sampai ke sorga belum tentu dapat menembus nirwana. Arwah dapat mencapai sorga sebab karma buruknya sudah terbayar lunas dalam hidupnya, jadi karma buruknya sudah nol. Tetapi jika didalam kesadaran rohaninya masih ada keterikatan keduniawian, maka arwah tersebut tidak akan dapat menembus kealam Nirwana.

0 komentar

Post a Comment