spiritual universal lintas agama |
Kedua, saya mengenal ajaran Tao melalui ibadah atau sembahyang di kelenteng dengan banyak dewa Tao berikut cerita dan kisah para dewa tersebut Juga dari buku-buku ajaran Tao.
Ketiga, saya mengenal ajaran Hindu melalui cerita pewayangan di buku-buku komik waktu saya masih duduk di sekalah dasar dan SMP. Terutama cerita dalam Ramayana, Mahabarata dan juga dan buku-buku ajaran Hindu.
Keempat, saya mengenal ajaran Yesus Kristus sebab saya belajar di sekalah Katholik.
Kelima, saya mengenal ajaran Kejawen melalui pergaulan saya dengan kelompok Penghayatan percayaan Terhadap Tuhan YME di paguyuban - paguyuban dan juga melalui buku ajaran Kejawen yang ditulis oleh para pujangga dan spiritualis Jawa.
Ketujuh, saya mengenal ajaran Islam setelah saya diperintah guru roh saya untuk membaca be-berapa bab di Al'Quran terjemahan departemen agama dan melakukan zikir.
Kedelapan, saya mengenal ajaran-ajaran "Jaman Baru" atau New Age, Metafisika, Chi Kung, Reiki, Prana,Tenaga Dalam dan lain-lain aliran baru melalui seminar, ceramah dan diskusi dengan kelompok-kelompok tersebut. Dari semua ajaran-ajaran ini tidak ada satu pun yang saya serap secara utuh atau secara keseluruhan. Saya dibimbing oleh para guru roh saya untuk mengambil bagian-bagian yang dapat saling mengisi dan saling melengkapi saja. Para guru roh saya dan istri memang berasal dari berbagai aliran seperti Tao, Hindu, Budhis, Kejawen, Kristen dan Islam.
Oleh karena itu didalam menolong para tamu, saya mempergunakan beberapa macam ilmu dan ajaran dari beberapa aliran atau agama. Ada umat Budhis yang perlu saya atasi dengan cara Kejawen dan Tao. Juga ada umat Katholik yang perlu saya tolong dengan cara Tao dan Budhis dan lain-lain. Semuanya ini saya sebut sebagai penyembuhan lintas agama yang saling mengisi dan saling melengkapi dalam penyembuhan.
Melalui buku ini saya hanya ingin berbagi informasi dan berbagi pengalaman dalam saya dan istri menjalani laku spiritual. Saya tidak mempunyai motivasi apapun dan niat apapun yang mengandung niat negatif atau kurang baik terhadap ajaran-ajaran yang saya serap secara sebagian saja itu. Itu bukan berarti bagian-bagian ajaran yang tidak saya serap kurang baik. Tidak. Saya hanya mengambil dan menyerap bagian-bagian tersebut dibawah bimbingan para guru roh saya dan istri.
Jangan punya pikiran dan anggapan bahwa saya mau memperkenalkan aliran ajaran baru, sebab Spiritual Universal sudah lama ada, ratusan tahun yang lalu juga sudah ada. Saya tidak pernah meminta orang lain dan para pembaca buku saya untuk begitu saja percaya apa yang saya tulis dalam buku-buku saya. Saya hanya mengingatkan supaya jangan fanatik, sebab fanatik hanya merugikan diri sendiri. Jangan fanatik terhadap satu ajaran saja dan jangan melecehkan ajaran yang lain. Jangan sampai materi, nama besar dan hati nurani yang tidak bersih menutup 'mata hati sehingga tidak lagi dapat melihat mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang benar dan mana yang salah. Membutakan mata hati sendiri.
l. MENGAPA YANG UNIVERSAL
Ajaran spiritual universal menerima dan meng-gabungkan beberapa aliran agama.
Ajaran agama memecah diri menjadi banyak aliran.
a. Memecah diri
-Agama Hindu:
Ada aliran Brahma, aliran Wisnu dan aliran Syiwa.
Di Jawa ada Hindu Bali dan Hindu Jawa yang tata cara ibadah ritualnya dapat berbeda-beda.
Ada aliran Brahma, aliran Wisnu dan aliran Syiwa.
Di Jawa ada Hindu Bali dan Hindu Jawa yang tata cara ibadah ritualnya dapat berbeda-beda.
-Agama Budha:
Ada aliran Hinayana dengan Theravada-nya serta beberapa aliran lagi di kelompok lain.
Ada aliran Hinayana dengan Theravada-nya serta beberapa aliran lagi di kelompok lain.
Ada aliran Mahayana dengan banyak aliran-aliran pecahannya seperti Ekayana, Budhayana, Tantra- yana. Zen budhism dan lain-lain. Bahkan aliran Tantrayana masih tcrpccah lagi menjadi banyak tantra-tantra yang lain.
-Agama Kristen:
Ada aliran Katholik, ada aliran Protestan dan juga ada aliran ortodok. Aliran Kristen Protestan masih terpecah pecah lagi menjadi banyak aliran seperti Pantekosta, Bethani, Bethel, Tiberias, Advent, Gospel, bahkan ada aliran Jehova yang memusuhi dan dimusuhi oleh banyak Kristen-Kristen yang lain.
Ada aliran Katholik, ada aliran Protestan dan juga ada aliran ortodok. Aliran Kristen Protestan masih terpecah pecah lagi menjadi banyak aliran seperti Pantekosta, Bethani, Bethel, Tiberias, Advent, Gospel, bahkan ada aliran Jehova yang memusuhi dan dimusuhi oleh banyak Kristen-Kristen yang lain.
agama Islam:
di indonesia ada aliran Nadatul Ulama (NU), aliran Muhamadiyah dan lain-lain.
Di'Timur Tengah ada aliran Suni, aliran Siah dan lain-lain.
-Agama Tao:
Banyak aliran Tao yang namanya mempergunakan nama guru yang mengajarkan agama Tao atau memakai nama yang diberikan oleh guru masing - masing aliran. Jadi aliran Tao banyak sekali, muncul dari jaman ke jaman atau dari dinasti ke dinasti Iain dari kekaisaran di negeri Tiongkok. Yang lama punah, yang baru bermunculan lagi. Hal ini banyak disebabkan ajaran agama Tao tida diajarkan, dijelaskan dan disebarkan oleh nabi nya sendiri. Lao ze hanya menulis buku ajaran Tao lalu ditinggal pergi. Orang lain yang meraba-raba dan menafsirkan sendiri-sendiri ajarannya. Jadilah banyak penafsiran dan banyak aliran.
Banyak aliran Tao yang namanya mempergunakan nama guru yang mengajarkan agama Tao atau memakai nama yang diberikan oleh guru masing - masing aliran. Jadi aliran Tao banyak sekali, muncul dari jaman ke jaman atau dari dinasti ke dinasti Iain dari kekaisaran di negeri Tiongkok. Yang lama punah, yang baru bermunculan lagi. Hal ini banyak disebabkan ajaran agama Tao tida diajarkan, dijelaskan dan disebarkan oleh nabi nya sendiri. Lao ze hanya menulis buku ajaran Tao lalu ditinggal pergi. Orang lain yang meraba-raba dan menafsirkan sendiri-sendiri ajarannya. Jadilah banyak penafsiran dan banyak aliran.
-Agama Khong Hu Cu:
Ajaran Khong Hu Cu yang dikenal sebagai ajaran Confucius atau Khongfuisme, ditulis sendiri oleh Khong Hu Cu dan diajarkan dan disebarkan Oleh Khong Hu Cu beserta murid-muridnya. Ajaran Khong Hu Cu banyak berorientasi atau banyak berisi ajaran-ajaran tata krama hidup atau ajaran-ajaran budi pekerti. Ajaran budi pekerti inilah menurut saya adalah ilmu dasar atau landasan laku SPIRITUAL.
Ajaran Khong Hu Cu yang dikenal sebagai ajaran Confucius atau Khongfuisme, ditulis sendiri oleh Khong Hu Cu dan diajarkan dan disebarkan Oleh Khong Hu Cu beserta murid-muridnya. Ajaran Khong Hu Cu banyak berorientasi atau banyak berisi ajaran-ajaran tata krama hidup atau ajaran-ajaran budi pekerti. Ajaran budi pekerti inilah menurut saya adalah ilmu dasar atau landasan laku SPIRITUAL.
tampa budi pekerti jangan berharap untuk berhasil dalam laku spiritual yang murni.
Aliran Khong Hu Cu tidak banyak, paling hanya beda dalam ibadah dan tata cara ritualnya saja.
Aliran Khong Hu Cu tidak banyak, paling hanya beda dalam ibadah dan tata cara ritualnya saja.
- Aliran Kejawen atau Kebatinan Kejawen:
Di jaman sekarang ini dikenal sebagai Aliran Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Aliran Kejawen juga ada banyak. Nama aliran- aliran itu banyak yang mempergunakan nama paguyuban yang diberikan oleh guru masing-masing atau nama guru yang mengajarkan ilmu-ilmu itu. Hal ini terjadi disebabkan sumber ajaran dan ilmu yang dipelajari berasal dari ilmu atau wejangan 'para leluhur' atau tokoh legenda masyarakat setempat atau para pujangga keraton atau raja setempat. Ada paguyuban Sosrokartanan, Ronggowarsito, Subud dan lain-lain.
Di jaman sekarang ini dikenal sebagai Aliran Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Aliran Kejawen juga ada banyak. Nama aliran- aliran itu banyak yang mempergunakan nama paguyuban yang diberikan oleh guru masing-masing atau nama guru yang mengajarkan ilmu-ilmu itu. Hal ini terjadi disebabkan sumber ajaran dan ilmu yang dipelajari berasal dari ilmu atau wejangan 'para leluhur' atau tokoh legenda masyarakat setempat atau para pujangga keraton atau raja setempat. Ada paguyuban Sosrokartanan, Ronggowarsito, Subud dan lain-lain.
b. Menggabungkan ajaran = Spiritual Universal
Dalam buku ke-8 saya yang berjudul 'Membuka Kebenaran Spiritual' saya telah menulis tentang kebenaran lintas agama. Ajaran agama diturunkan oleh Allah untuk menolong agar manusia dalam menjalani hidupnya dapat menjadi manusia yang baik. Semua ajaran tujuan utamanya mengajarkan hal ini, mengajarkan manusia supaya menjadi baik. Cara ajaran-ajaran itu diturunkan dan diuraikan bisa berbeda-beda sesuai dengan tempatnya, waktunya, masyarakatnya, kebudayaannya dan lain-lain.
Dalam buku ke-8 saya yang berjudul 'Membuka Kebenaran Spiritual' saya telah menulis tentang kebenaran lintas agama. Ajaran agama diturunkan oleh Allah untuk menolong agar manusia dalam menjalani hidupnya dapat menjadi manusia yang baik. Semua ajaran tujuan utamanya mengajarkan hal ini, mengajarkan manusia supaya menjadi baik. Cara ajaran-ajaran itu diturunkan dan diuraikan bisa berbeda-beda sesuai dengan tempatnya, waktunya, masyarakatnya, kebudayaannya dan lain-lain.
ada ajaran agama yang intinya adalah cinta kasih,
ada ajaran agama yang intinya kebijaksanaan.
ada ajaran agama yang intinya kebijaksanaan.
ada yang intinya takwa kepada Allah,
ada yang intinya adalah berbakti kepada Allah,
ada yang intinya adalah berbakti kepada Allah,
ada yang intinya adalah hidup selaras dan menyatu dengan alam.
kejawen ditulis sebagai memayu hayuning buwono, manunggale kawulo lan Gusti'
kesemuanya ini saling mengisi dan saling melengkapi,Tidak ada yang bertentangan seperti yang dibayangkan oleh orang awam yang belum mengengerti dan memahami kebenaran spiritual melalui penghayatan esoteris. Sebagian besar dari mereka yang belum dapat mengerti dan belum memahami, karena mereka masih lekat pada logika dan realitas kehidupan duniawi yang berdasarkan kebenaran materi.
Di dalam buku ke-8 itu saya juga telah menulis mengenai agama adalah peta jalan menuju ke sorga, bukan sebagai kendaraan ke sorga atau kendaraan untuk menyeberang "ke pantai seberang". Orang tanpa peta jalan dapat mencapai ke "tanah seberang asal memiliki kendaraan dan mau bertanya dan mau menerima petunjuk orang lain yang tahu "jalan ke sana". Walaupun telah punya peta jalan, tapi tidak punya kendaraan, jangan harap dapat mencapai "tanah seberang". Hanya dengan menghafal, mengerti dan memahami isi kitab suci agama,orang tidak akan masuk sorga. Kalau mau masuk sorga maka perlu menjalani dengan tekun isi ajaran-ajaran agama nya yang tertulis di dalam kitab sucinya. "Penjelasan lebih panjang ada di buku ke-8 dengan judul "membuka kebenaran spiritual" halaman 24.
c. Mengapa tidak pilih satu saja?
Waktu saya dan istri menerima ajaran mengenai perjalanan arwah manusia yang telah meninggal, sekitar tahun 2000, waktu itu oleh guru saya dihadirkan satu tokoh dunia yang sangat terkenal dari dunia timur. Sebut saja sebagai 'Sang Timur'. Sang Timur berkata: "Saya datang kemari sebab ada yang meminta saya untuk bertemu dengan kalian berdua, sepasang anak manusia. Saya melihat di tempat kalian ini banyak bangunan-bangunan suci dari berbagai aliran agama. Jadi kesimpulan saya, kalian berdua mempelajari dan menganut berbagai ajaran agama. Menurut pendapat saya, kalian tidak mudah menjalaninya. Apa kalian tidak bingung menjalaninya?
Apa tidak lebih baik memilih satu saja?"
Saya katakan: "Semua ini saya jalani dibawah bimbingan guru-guru roh saya." Saya sebutkan nama beberapa guru roh saya dan istri. Sang Timur menjawab: "Saya tahu guru-guru roh kalian, saya rasa kalian benar, semoga kalian berdua berhasil dalam laku spiritual kalian yang universal. Itulah sebagian dari dialog saya dan istri dengan Sang Timur, seorang tokoh dunia yang sangat terkenal yang beritanya sering saya lihat di TV maupun yang saya baca di koran-koran pada masa hidupnya.
d. Saya sudah memilih
Selama 6 bulan saya menerima kunjungan salah satu aHran Kristen yang disebarkan lewat 'door to door' Saya melakukan diskusi mengenai ajaran- ajarannya. Di dalam diskusi ini dia tahu kalau saya banyak mempelajari dan menyerap ajaran-ajaran agama lain. Lalu dia bilang, "Saya rasa Pak Herman sekarang ini masih dalam tahap mencari, belum punya pilihan, sebab masih begitu banyak ajaran agama yang dipilah-pilah untuk mencari satu yang nanti akan dipilih. Sedangkan saya sudah mendapatkan dan menentukan pilihan saya, yang satu ini." Saya katakan padanya, "Anda salah duga, saya bukan dalam tahap mencari, saya sudah lama menemukan pilihan saya. Saya sudah menemukan bahwa ajaran-ajaran agama itu saling mengisi dan saling melengkapi. Maka saya tidak memilih hanya satu ajaran agama saja, saya memilih untuk menyerap dan menjalani ajaran-ajaran yang saling mengisi dan saling melengkapi itu. Karena anda hanya tahu satu ajaran saja dan menganggap yang satu itu yang paling benar tanpa tahu ajaran-ajaran yang lain, saya kira dasar pemikiran seperti itu kurang tepat.
Selama 6 bulan saya menerima kunjungan salah satu aHran Kristen yang disebarkan lewat 'door to door' Saya melakukan diskusi mengenai ajaran- ajarannya. Di dalam diskusi ini dia tahu kalau saya banyak mempelajari dan menyerap ajaran-ajaran agama lain. Lalu dia bilang, "Saya rasa Pak Herman sekarang ini masih dalam tahap mencari, belum punya pilihan, sebab masih begitu banyak ajaran agama yang dipilah-pilah untuk mencari satu yang nanti akan dipilih. Sedangkan saya sudah mendapatkan dan menentukan pilihan saya, yang satu ini." Saya katakan padanya, "Anda salah duga, saya bukan dalam tahap mencari, saya sudah lama menemukan pilihan saya. Saya sudah menemukan bahwa ajaran-ajaran agama itu saling mengisi dan saling melengkapi. Maka saya tidak memilih hanya satu ajaran agama saja, saya memilih untuk menyerap dan menjalani ajaran-ajaran yang saling mengisi dan saling melengkapi itu. Karena anda hanya tahu satu ajaran saja dan menganggap yang satu itu yang paling benar tanpa tahu ajaran-ajaran yang lain, saya kira dasar pemikiran seperti itu kurang tepat.
Namanya memilih, jadi perlu ada beberapa pembandingnya untuk dipakai dasar pemilihannya. Saya hanya mengambil bagian-bagian yang saling mengisi dan saling melengkapi kebenarannya dan meninggalkan bagian-bagian yang bertentangan yang sebagian besar adalah bagian-bagian eksoterisnya. Saya mengambil bagian-bagian esoterisnya sebab dibagian inilah yang banyak saling mengisi dan saling melengkapi.'
Dalam tulisan saya mengenai "kebenaran lintas agama", kebenaran ini hanya akan ditemukan dalam bagian esotens ajaran-ajaran agama itu. Kalau seseorang hanya mengerti dan memahami ajaran-ajaran tersebut secara eksoteris saja, maka dia tidak akan menemukan kebenaran lintas agama tersebut. Jadi jangan menilai sebelum mengetahui, mengerti dan memahami apa yang dinilai.
Ngawur saja��
ReplyDeletebisa dijelaskan dimana ngawurnya ?
ReplyDeletecoba bayangkan jika semua memahami inti dari agamanya masing2 yang dianut, dengan tetap memghormati agama yang lain.
alangkah indahnya kehidupan ini.
semua saling menjaga, menghargai, menghormati dan membantu bekerja sama
Apa yang tertuang di dalam tulisan Bp Herman ini pada intinya cocok dengan Subud (Susila Budhi Dharma). Semoga Bp Herman sudah mendalami tentang Subud itu setidaknya secara garis besarnya. Salam Kenal...
ReplyDeleteM. Muhtarom (089510512152)
Tolong yang kenal penerusnya Pak Herman atau kelompok spiritual universalnya Pak Herman.
ReplyDelete