Friday, March 4, 2016

TIAN SHANG SHENG MU 天上聖母 DEWATA PELINDUNG PELAUT.

TIAN SHANG SHENG MU


Sejak jaman Dinasti Song sampai Qing, tidak kurang dari 28 gelar kehormatan telah dianugerakan oleh kerajaan kepada Ma Zu. Gelar-gelar itu antara lain adalah Fu Ren yang berarti Nyonya Agung, Tian Hou atau Tian Fei yang berarti "Permaisuri Sorgawi", Tian Shang Sheng Mu atau Bunda Suci dari Langit dan Ma Zu Po yang berarti Bunda Ma Zu. Sejak jaman Song itulah, di kota-kota utama sepanjang pantai Tiongkok timur yang memanjang dari utara ke selatan seperti Dan-dong, Yan-tai, Qin huang-dao,Tian-jin, Shang-hai, Ning-po, Hang-zhou, Fu-zhou, Xia-men , Guang-zhou, Macao dan lain-lain bermunculan kelenteng-kelenteng yang memuja Dewi Pelindung Lautan ini. Ma Zu sudah menjadi pujaan para pelaut dari selumh negeri, tidak lagi terbatas bagi mereka yang berasal dari Mei-zhou saja.

Sudah menjadi kebiasaan pada waktu itu, sebelum pelayaran dimulai, diadakan sembahyang besar untuk mohon perlindungannya. Pada tiap-tiap kapal pun selalu di sediakan ruang pemujaan untuk patungnya. Pelaut kenamaan pada jaman Dinasti Ming, Zheng He, yang dikenal dengan sebutan San Bao Da Ren (Sam Po Tai Jin - Hokkian), walaupun seorang Islam, tidak melupakan kebiasaan ini, Tujuh tali Zheng He memimpin armada besar yang terdiri dari puluhan kapal, mengunjungi perbagai negera Asia dan Afrika. Tiap kali akan memulai pelayarannya, ia selalu memimpin upacara sembahyang besar untuk mohon perlindungan akan keselamatan perjalannya kepada Tian Shang Sheng Mu atau Ma Zu.

Pada tahun ketujuh pemerintahan Kaisar Yong Le dari Dinasti Ming (1409 Masehi), dalam pelayarannya yang ketiga kali, Zheng He menyempatkan diri dengan perintah Kaisar untuk bersembahyang di kelenteng Ma Zu di pulau Mei-zhou. Sebuah prasasti peninggalan Zheng He yang terdapat di Zhang-le, propinsi Fu-jian, secara teliti menyebutkan bahwa keselamatan perjalannya sampai ia berhasil menyelesaikan tugas melakukan kunjungan muhibah ke negeri asing sebanyak tujuh kali, adalah berkat kemukjijatan dan perlindungan Tian Shang Sheng Mu. Gelar "Tian Fei" di anugerahkan kepada Ma Zu juga pada jaman Dinasti Ming pada pemerintahan kaisar Yong Le berkat perlindungannya pada armada Zheng He. Kira-kira pada jaman Ming inilah, bersamaan dengan semakin banyaknya penduduk propinsi Fujian yang pergi merantau, pemujaan kepada Ma Zu memasuki pulau Taiwan. Kelenteng Ma Zu tertua di wilayah propinsi Taiwan adalah yang terdapat di kota Ma-gong, kepulauan Penghu.

Dewasa ini di Taiwan terdapat tidak kurang dari 800 buah kelenteng Ma Zu, dan hampir dua pertiga penduduknya memuja arcanya di dalam rumah. Kelenteng Ma Zu yang paling ramai dikunjungi orang dan mungkin terbesar di Taiwan adalah di Bei- gang, patung Tian Fei yang dipuja di sini berasal dari Mei-zhou yang dibawa kesana pada tahun ke 33 pemerintahan Kaisar Kang Xi.

Gelar kehormatan "Tian Hou" adalah juga anugerah dari Kaisar Kang Xi ini, karena dianggap telah melindungi keselamatan rombongan utusan kerajaan Qing yang sedang berlayar menuju Taiwan. Dengan demikian Bei-gang dianggap sebagai tempat suci bagi pemujaan Ma Zu. Tiap tahun bertepatan dengan ulang tahunnya yang jatuh pada tanggal 23 bulan 3 Imlik, ratusan ribu warga Taiwan membanjiri kota ini untuk beijiarah.

Pemujaan kepada Ma Zu, bersamaan dengan menyebarnya para perantau Tionghoa keberbagai tempat, juga bermunculan di banyak negeri. Di negeri-negeri seperti Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Indonesia, Philipina dan lain-lain, dimana banyak bermukim para Tionghoa perantau banyak dijumpai kelenteng Ma Zu. Di Jepang pemujaan Ma Zu diperkirakan mulai pada akhir Dinasti Ming. Disalah satu kota kecil yang dalam bahasa Tionghoa disebut Sui-hu, di Jepang Ma Zu telah dimasukkan dalam jajaran Dewata Jepang dan dipuja di kuil utama kota itu. Jepang terdapat tidak kurang dari 100 buah kuil Ma Zu.

Tahun lalu (1987) bertepatan dengan Ulang tahun wafatnya Lin Mo Niang yang ke 1000, pada tanggal 31 bulan Oktober, dilangsungkan upacara peringatan besar- besaran di Mei-zhou. Di antara khalayak yang berbondong-bondong itu terdapat beberapa ratus warga Taiwan yang mengkhususkan untuk hadir disitu sekaligus melampiaskan keinginannya untuk mengunjungi dan berjiarah di kelenteng leluhur. Banyak diantara mereka yang membawa arca Ma Zu dari Taiwan untuk di sembahyangkan di sana, dalam upacara yang disebut "Ma Zu pulang kekampung halaman". Juga tidak sedikit yang membawa pulang arca-arca yang disediakan oleh kelenteng Ma Zu untuk dipuja di Taiwan. Dalam kesempatan itu juga diadakan seminar yang dihadiri oleh kira- kira 60 orang ahli sejarah untuk membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan pemujaan Ma Zu. Kemudian pada tanggal 31 Oktober, diadakan upacara peletakan batu pertama untuk pembangunan patung peringatan untuk Tian Shang Sheng Mu, clan pembukaan selubung untuk miniaturnya, di puncak bukit Mei-feng Shan ditengah pulau itu 12 orang yang terdiri dari wakil-wakil perantau Tionghoa dari luar negeri, Taiwan, Hongkong dan Macao melakukan acara urug tanah untuk pondasi patung tersebut. Diharapkan pada tanggal 23 bulan 3 tahun 1989 mendatang bertepatan dengan ulang tahun kelahiran Ma Zu, patung Dewi Pelindung Para Pelaut yang sangat dihormati itu sudah berdiri tegak di puncak Mei-feng Shan menghadap selat Taiwan. 

Mengenai mengapa Tian Shang Sheng Mu disebut Ma Zu (Ma Couw-Hokkian) atau Ma Zu Po (Ma Couw Po - Hokkian), dalam buku Tian Shan Sheng Mu Jing (Thian Siang Seng Bo Keng - Hokkian) atau kitab pujian kepada Tian Shang Sheng Mu disebut begini " Pada dinasti Tang ada seorang pendeta suci yang disebut Dao Yi Chan Shi ( To It Sian. Su-Hokkian), beliau bernama Ma Zu. Sheng Mu yang hidup pada jaman dinasti Song adalah penitisan dari Ma Zu yang hidup pada jaman dinasti Tang ini. Hanya kemudian huruf Ma pada nama keluarga". pendeta Ma Zu diganti dengan huruf Ma yang berarti ibu, agar sesuai dengan Sheng Mu yang berarti ibu yang suci". Dari sinilah sebutan Ma Zu berasal. Tian Shang Sheng Mu selalu ditampilkan sebagai seorang dewi yang cantik dan berpakaian kebesaran seorang permaisuri, dan dikawal oleh kedua iblis yang pernah ditaklukkan yaituQian Li Yan (Si Mata Seribu Li) dan Sun Feng Er (Si Kuping Angin Baik). Qian Li Yan dapat melihat jauh sekali, berkulit hijau kebiru-biruan mulutnya bertaring, senjatanya tombak bercagak. Sun Feng Er berkulit merah kecoklatan, mulutnya juga bertaring bersenjata kapak bergagang panjang, dan dapat mendengar sampai jauh sekali.

Biasanya ditempat pemujaan Tian Shang Sheng Mu terdapat juga altar untuk memuja Zhong Tan Yuan Shuai (Tiong Than Goan Swee -Hokkian) atau Li Ne Zha (Li Lo Cia - Hokkian). Ne Zha adalah salah satu dari Wu Ying Jiang (5 komandan yang bertugas mengawal orang - orang suci dan tangsi langit)

No comments:

Post a Comment