Umbul Jumprit adalah tempat sumber mata-air dimana airnya setiap tahun diambil dengan suatu upacara resmi untuk air suci Waisak. |
Karena kesibukan lain, pada hari itu tanggal 15 Maret 2006, saya tidak ikut dalam rombongan yang didampingi oleh istri saya melakukan perjalanan ziarah di beberapa tempat di Jawa tengah. Di Umbul Jumprit, di Parang Tritis dan beberapa tempat lainnya. Rombongan terdiri sekitar 10 orang. Tiba di Umbul jumprit pada jam 21:00.
I. Wejangan Eyang Begawan :
Aku Eyangmu Begawan, pada malam ini kuterima ibadah kalian semua dan kuterima semua persembahan kalian, termasuk apa yang menjadi kemauan hatimu masing-masing, agar semuanya bisa terkabul.
Restuku pada kalian, pada malam ini para Suci yang hadir banyak, lihatlah disana ada Eyangmu Ratu hadir pada malam ini, ada Siang Tee Kongco, ada Dewi Kwan Im, ada Eyangmu Semar, pada malam ini sama-sama hadir para Roh Suci. Terimalah berkah dari para Suci yang ditujukan kepada kalian semua.
Pada malam hari ini kalian semua yang hadir disini, memang sudah aku tunggu, memang sudah waktunya kalian menghadap Eyangmu Bengawan, sudah waktunya kalian harus dibersihkan semua, lahir dan batin.
Kalian semua sudah mandi di umbul jumprit, sudah bersih lahir dan batin, karena itu semua perlu hati-hati, jangan membuat kesalahan lagi.
Siapa saja yang telah memiliki guru, mintalah petunjuk kepada guru kalian, jika ingin melakukan sesuatu. Sadarlah bahwa kalian telah mempunyai senior yang mempunyai tingkatan lebih tinggi, jangan segan-segan untuk bertanya, jangan malu-malu, dari pada tersesat jalannya dan terpuruk-puruk (kejeblos).
Mengingat telah ada yang bisa dimintai nasehat / petunjuk-petunjuk, maka itu jadikanlah dia panutan, kalian tidak akan disesatkan dan diperosokkan, tidak bakal ditipu, tidak akan dicerita-ceritakan kemana-mana.
Kalian tidak tahu dan mengerti bahwa selama ini yang kalian jadikan panutan itu siapa, dahulunya reinkarnasinya siapa, tidak ada satupun manusia yang tahu, tetapi para Roh Suci / Eyang-Eyangmu mengetahui siapa dia sebenarnya, jangan dianggap remeh dan sepele omongannya dan nasehatnya, malam ini dia tidak dapat hadir dan diwakilkan kepada istrinya, tetapi istrinya ini juga memiliki kemampuan, meskipun hatinya agak kurang mantap, tetapi Dewi Kwan Im selalu mendampingi dia.
Cucu-cucu kinasihku (yang terkasih), terimalah berkah dari para Suci ini yang ditujukan kepadamu sekalian, nanti setelah kalian selesai sembahyang disini, ambillah pisang masing-masing satu, kalian mengambil satu-satu dan makanlah disini.
Cucu-cucu yang terkasih, sudah cukup sampai disini, restu Eyangmu untuk kalian semua.
II. Wejangan Dewi Kwan Im :
Cucu-cucuku yang terkasih. Pada malam ini Dewi Kwan Im turun untuk menerima cucu sekalian, untuk memberikan pangestu, memberikan bekal-bekal kepada cucu sekalian, apa yang cucu sekalian butuhkan didalam perjalanan spiritual ini maupun didalam menempuh perjalanan hidup masing-masing, terutama dengan keluarga.
Janganlah kalian ragu akan jalan yang kalian tempuh, jalan kalian ini diberkati dan direstui oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, oleh para Budha, para Bodhisatva dan para Arahat, oleh karena itu senantiasalah berjalan di jalan yang benar, yang ditujukkan oleh guru kalian masing-masing.
Pada malam ini Dewi Kwan Im sengaja turun melalui cucuku ini, untuk menyampaikan petunjuk ini kepada kalian semua, jangan ragu akan jalan yang ditempuh ini, yang membawa kalian pada jalan ke-Budha-an.
Hanya ini saja pesan dari Dewi Kwan Im dimalam ini terimalah berkah dan restu dari Kwan Im Hudcou kepada cucu sekalian.
III. Wejangan singkat Eyang semar :
Aku Eyangmu Semar, restuku kepadamu sekalian, agar selamat, sehat dan sejahtera semua. Luruslah jalanmu, lurus dan benar jalannya kalian semua ya cucu-cucuku sekalian.
Cukup sekian, restuku untuk kalian semua.
Catatan :Umbul Jumprit adalah tempat sumber mata-air dimana airnya setiap tahun diambil dengan suatu upacara resmi untuk air suci Waisak.
No comments:
Post a Comment