Di bawah ini saya akan menuliskan beberapa kasus mengenai ajaran dan tata-cara dari berbagai aliran agama yang saling mengisi dan saling melengkapi dalam penyembuhan dan mengatasi masalah yang diderita seseorang.
a. Santi, berumur 40-an tahun ibu rumah tangga beragama.Budha;Datang ke rumah saya untuk konsultasi masalah kesehatannya. penyakitnya berpindah-pindah sejak 2-3 tahun yang lalu, sudah periksa ke beberapa dokter hasil pemeriksaannya juga berubah-rubah,sudah ke beberapa penyembuh'alternatif juga tidak banyak menolong.
Dari pemeriksaan saya, penyakit Santi berasal dari gangguan kiriman atau kiriman santet.Gangguan yang dimasukkan ke badan Santi jenis mahluk gaib yang hidup, bukan benda mati seperti paku, pecahan kaca dan lain lain. Maka gangguan penyakitnya dapat berpindah-pindah. Waktu saya periksa rumah Santi,ternyata penunggu gaib rumah ini juga jahat. Ada sekelompok jin jahat yang tempat tinggalnya ditempat rumah Santi dibangun. Kelompok jin ini sudah ada disitu jauh sebelum manusia mendirikan rumah disitu. Maka saya anjurkan Santi untuk "membersihkan" rumahnya dulu dengan mengambil pasir di pantai Parang Tritis Yogya (cara aliran kejawen).
Setelah rumahnya "bersih", gangguan santet dalam badan Santi saya bersihkan lalu Santi saya anjurkan meminta "Hu" pelindung diri di sebuah Klenteng Tri Dharma yang saya tunjukkan (cara aliran Tao). Setelah semua tata-cara ritual dilakukan, kesehatan Santi mulai membaik. Dan saya anjurkan melakukan pemeriksaan ke dokter untuk menjaga kalau ada penyakit medis yang diakibatkan oleh gangguan non medis tadi.
b. Tony, berumur sekitar 40 tahun, sekeluarga Katholik. Datang ke rumah untuk konsultasi penyakit-nya. Tony sudah lama sakit-sakitan dan tak pernah kunjung sembuh. Sudah banyak dokter dan para-normal didatangi, tapi belum berhasil menyembuhkan penyakitnya.
Setelah saya lakukan pemeriksaan, di badan Tony ada beberapa mahluk halus yang menempel. Mahluk-mahluk halus ini jahat, berasal dari beberapa paranormal yang didatangi Tony untuk menyembuh- kan penyakit Tony.
Rupanya paranormal yang didatangi Tony ini tahu kalau Tony terkena gangguan santet, maka pada diri Tony ditempelkan mahluk halus anak buah paranormal itu untuk melindungi Tony. Karena Tony pergi ke beberapa paranormal, dan banyak paranormal yang melakukan penyembuhan dengan cara yang hampir sama, yaitu mengusir jin santet dengan me- masukkan atau menempelkan jin piaraannya kebadan Tony, jadilah Tony ditempel banyak mahluk halus.
Sayangnya mahluk halus yang menempel pada badan Tony ini Juga bukan Jin yang baik sehingga mengakibatkan dampak negatif bagi Tony. Kesehatan Tony ganti terganggu oleh adanya jin pemberian beberapa paranormal ini.
Karena mahluk-mahluk jin ini dulu diberikan oleh paranormal atas permintaan Tony yaitu meminta penyembuhan. Maka Tony perlu memulangkan mahluk-mahluk halus yang nempel di badannya dengan suatu upacara nasi kuning (cara kejawen).Saya jelaskan tata-caranya dan Tony dapat melakukan sendiri dirumahnya.
Setelah ritual nasi kuning ini dilaksanakan, dan saya periksa semua mahluk halus tersebut sudah pulang. Tony saya anjurkan untuk meminta "Hu" pelindung diri dari Klenteng Tri Dharma (cara Tao-is).
Tony dan keluarganya belum pernah masuk Klenteng. Maka saya ajarkan dia untuk meminta pelindung diri dengan sarana tasbih rosario (cara Katholik) di gereja Katedral Jakarta. Saya jelaskan tata-cara ritual sederhana yang perlu dilakukan oleh Tony untuk meminta pengisian kekuatan pelindung diri dari Yesus Kristus, pada tasbih Rosario baru yang akan dipakai Tony. Hari minggu itu satelah pulang dari gereja, Tony sekeluarga datang kerumah saya untuk me-meriksakan Rosario yang baru saja dimintakan pengisian kekuatan pelindung diri dari Yesus Kristus.
Hasil pemeriksaan saya. Rosario Tony sudah terisi penuh oleh kekuatan pelindung diri dari Yesus Kristus. Sejak itu kesehatan Tony berangsur-angsur membaik.
c. Susan, umur 50-an tahun, umat Taois. Datang ke rumah untuk konsultasi kesehatan dan usahanya yang macet. Sudah beberapa dokter didatangi untuk pengobatan sakitnya, tapi kurang berhasil. Sembuh sebentar kambuh lagi, juga telah pergi ke beberapa "orang pintar" untuk melancarkan usahanya, Juga tidak berhasil.
Setelah saya memeriksa Susan dan suaminya. Suami Susan bersih, tapi pada diri Susan banyak mahluk gaib yang menempel. Juga rumah Susan penunggu gaibnya jahat. Ada sekelompok jin jahat di rumahnya. Kelompok jin ini asli penduduk disitu dan telah ada sebelum rumah manusia dibangun disitu.
Pertama saya tanya ke Susan, "Anda pernah kemana saja sembahyang atau meminta di tempat- tempat pemujaan "ibadah sembahyang" atau ke "orang pintar ?".
Susan bilang bahwa dia tidak pemah meminta apa-apa dan pergi kemana-mana untuk meminta. Saya katakan, "Badan anda ditempel mahluk halus begitu banyak, tidak mungkin anda tidak kemana-mana dan tidak meminta apa-apa di tempat-tempat pemujaan / sembahyang atau ke orang-orang pintar, anda dapat ditempel mahluk halus sebanyak ini. Coba diingat-ingat, sebab saya dapat membedakan mahluk halus yang nempel karena suatu permintaan anda, dengan mahluk halus yang menempel karena anda intervensi oleh mahluk halus yang tidak anda kehendaki".
Saya jelaskan ke Susan, "Mahluk halus yang menempel atas sebuah permintaan, contohnya anda meminta perlindungan selamat untuk keluarga, anda meminta pengobatan atau kesembuhan, anda meminta usaha lancar dan lain lain. Semuanya itu adalah suatu permintaan, lalu oleh orang pintar itu anda diberi air untuk diminum, atau diberi "Hu" untuk dibakar, dimasukkan ke air dan airnya anda minum. Atau anda dipegang kepala anda untuk diberkati dan lain lain. Maka anda dapat ditempel oleh mahluk halus yang disalurkan ke dalam badan anda. Begitu juga kalau anda sembahyang di tempat pemujaan yang non Ilahi. Anda minum air dari situ atau mandi disitu, andapun bisa ditempel mahluk halus. Orang yang pasang "susuk" juga seperti itu, ada mahluk halus yang dimasukkan ke dalam badan lewat susuk yang telah "di-isi".
Setelah penjelasan saya, Susan bilang "Kalau begitu, memang saya pernah ke berbagai tempat untuk mencari kesembuhan bagi anak saya oleh ber- bagai orang pintar. Tapi saya tidak minta apa-apa".
"Saya minta anda terbuka saja, saya tahu disamping anda memintakan kesembuhan untuk anak, anda juga sekalian meminta untuk diri anda. Tidak mungkin anda memintakan untuk anak, anda juga ikut ditempel".
Kemudian saya beritahu Susan, langkah per- tama yang harus dilakukan adalah memulangkan semua mahluk halus yang menempel pada dirinya dengan ritual nasi kuning (aliran Kejawen), kemudian bersihkan rumah dengan pasir Parang Tritis (aliran Kejawen). Setelah itu bersihkan diri dari bekas-bekas mahluk halus yang masih ada di badan dengan mandi di Umbul Jumprit (aliran Kejawen). Lalu minta "Hu" pelindung diri di Klenteng Tri Dharma yang altar utamanya Dewa Hian Thian Siang Tee.
Susan perlu terlebih dahulu membersihkan diri dari mahluk halus yang menempel di badannya, sebab di khawatirkan dengan badan yang penuh ditempel jin jahat seperti itu. Kanjeng Ratu Kidul tidak berkenan memberikan "pengisian kekuatan pada pasir yang akan Susan pakai membersihkan rumah. Untung suami Susan memberikan dukungan pada Susan untuk melakukan apa saja yang saya sarankan. Setelah semuanya dilakukan, Susan dan suaminya datang lagi ke rumah saya. Saya periksa badan Susan sudah bersih, rumahnya juga sudah bersih, tidak usah pakai yang "neko-neko".
Yang sudah bersih perlu dipertahankan untuk tetap bersih, jangan dikotori lagi.
d. Akong, berumur 60-an, umat Khong Hu Cu Tri Dharma. Profesinya sebagai penyembuh alternatif atau suhu. Sudah buka praktek lebih dari 10 tahun. Datang kerumah untuk konsultasi kesehatannya yang makin lama makin lemah dan sering sakit. Juga pasiennya atau temannya makin tidak ada yang datang.
Melalui mata batin saya periksa Akong, badan' nya penuh ditempel banyak jin. Semua masalah Akong disebabkan jin yang menempel ini. Saya tanya Akong, dia belajar ilmu dimana saja. Dia bilang bahwa dia dulu merantau dari Sumatra sampai ke ujung timur pulau Jawa untuk mencari ilmu dan kesaktian. Hasilnya dipakai untuk menolong manusia, dia praktek sebagai penyembuh alternatif atau suhu.
Sayang Akong muda dulu tidak dapat mengetahui Ilahi atau non Ilahi suatu ilmu yang dipelajarinya, juga tidak mengetahui hitam atau putih- nya orang-orang pintar yang didatangi untuk belajar. Bagi Akong yang penting dia dapat memperoleh kesaktian dan jadi orang pintar. Akong percaya dengan ajaran "ilmu tidak ada hitam atau putih, semua ilmu sama, mau dipakai untuk kebaikan atau kejahatan, itu tergantung orangnya, tergantung pelaku- nya, bukan ilmunya". Sedangkan ajaran seperti di atas menurut saya tidak tepat, tidak benar, sebab ilmu memang ada yang garis Ilahi dan non Ilahi, mengenai ilmu Ilahi dan non Ilahi telah saya tulis dalam buku ke-3 dengan judul "Menelusuri jalan spiritual" hal 41.
Setelah saya jelaskan semuanya ke Akong, saya sarankan pertama, dia perlu memulangkan semua gaib yang menempel di badannya ke tempat dia dulu meminta. Kedua, setelah semua dipulangkan. perlu membersihkan bekas-bekas gaibnya dengan mandi di Umbul Jumprit (aliran Kejawen). Ketiga, setelah bersih dari bekas-bekas gaib non Ilahi, dia perlu meminta "Hu" pelindung diri dari Dewa Hian Thian Siang Tee di Klenteng Tri Dharma.
Disini guru roh saya tidak mengijinkan saya mengajarkan ritual nasi kuning untuk memulangkan jin yang menempel pada badan Akong. Sebab dulunya memang sengaja meminta dan mempelajari ilmu kesaktian dengan perantara jin, dengan bantuan jin. "Jin kesaktian" ini milik perguruan atau pintar yang pernah didatangi Akong. Jadi cara paling baik dan tidak beresiko berat adalah dengan mengembalikan ke pemilik asalnya.
Akong juga saya anjurkan meminta "Hu" pelindung diri dari Dewa Hian Thian Siang Tee (aliran Taois). Sebab Akong dalam praktek penyem-buhan alternatif telah membuka pintu permusuhan di alam gaib, permusuhan dengan mahluk-mahluk gaib seperti jin yang dulu pernah diusir atau dihantam oleh bodyguard atau "pengawal gaibnya Akong.
Setelah bodyguard Akong dipulangkan, bisa saja ada sebagian dari mahluk halus atau jin yang dulu pernah diusir dan disakiti oleh "bodyguard" Akong, atas perintah Akong. Sekarang mau balas dendam pada Akong. Saya tidak tahu apakah Akong dapat menjalankan semua yang saya sarankan, sebab Akong tidak pernah kontak dengan saya lagi. Semoga Akong dapat memperoleh jalan keluar yang baik dan benar.
Ada beberapa kasus yang dialami oleh bebe-rapa dokter yang mempelajari ilmu supranatural untuk mendukung praktek dokternya mengalami mirip Akong. Setelah menjalankan saran-saran saya mereka sembuh dan lepas dari masalah-masalahnya.
Dari 4 kasus yang saya tuliskan tadi, dapat diketahui bahwa ilmu dari beberapa aliran dapat saling mengisi dan saling melengkapi dalam menolong dan menyembuhkan umat manusia.
- Di aliran Taois ada "Hu' pelindung diri dan rumah.
- Di aliran Budhis ada penjelasan dan pemahaman karma dan reinkarnasi.
- Di aliran Khong Hu Cu ada penjelasan dan ajaran budi pekerti.
- Di aliran Kristen dan Katholik ada penjelasan perjodohan / jatah jodoh.
- Di aliran Kejawen ada pasir Parang Tritis untuk membersihkan diri, ada ritual nasi kuning dan jajan pasar untuk melepaskan gangguan ditempel mahluk gaib dan gangguan ilmu warisan.
Dan masih ada lainnya lagi yang dapat saling melengkapi dan saling mengisi untuk pertolongan dan penyembuhan.Oleh sebab itu jangan fanatik, sebab fanatik tidak ada untungnya.
No comments:
Post a Comment