Ilmu putih berubah menjadi hitam |
Pernah saya tulis mengenai altar putih menjadi altar hitam, yang artinya altar sembahyang yang dulunya duduk para dewa dan roh suci berubah menjadi para jin atau siluman yang duduk di altar tersebut' Sebab dan penyebabnya juga sudah saya jelaskan.
Disini yang akan saya jelaskan adalah ilmu Ilahi berubah menjadi ilmu non Ilahi. Yang saya maksudkan adalah seseorang yang dulunya menjalani laku spiritual didampingi dan dibimbing oleh para dewa dan roh suci, berubah menjadi didampingi dan dibimbing oleh makhluk jin dan siluman yang memakai jati diri para roh suci dan para dewa tanpa diketahui dan disadari oleh pelaku spiritual tersebut.
Penyebabnya banyak yang mirip dengan altar putih berubah menjadi altar hitam yang sudah saya tulis dalam buku yg berjudul "Ibadah Dari Vihara ke Vihara".
Guru roh saya mengatakan begini :
l. Kalau seseorang sudah memiliki "yang putih , diserang atau diganggu oleh "yang hitam", maka "yang putih" akan memberikan perlindungan sebatas kemampuannya.
2. Kalau seseorang sudah memiliki "yang putih", dia mencari, meminta dan menerima "yang hitam", maka "yang putih" akan pergi atau "pulang".
3. Kalau seseorang sudah memiliki "yang hitam", dia mau mencari, meminta dan mau memiliki "yang putih", maka "yang putih" tidak pernah mau hadir sebelum "yang hitam" disingkirkan dan bekas- bekasnya dibersihkan.
Disini tentu saja kriteria nomor 2 yang me-nyebabkan ilmu putih berubah menjadi hitam. Karena yang bersangkutan tanpa mengetahui dan menyadari telah mencari, meminta dan menerima dari "yang hitam".
Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mencari, meminta dan menerima yang hitam.
l. Ingin cepat meningkatkan kemampuan supra-naturalnya.
2. Ingin lebih dikenal dan terkenal karena ambisi nama besar dan materi yang duniawi.
3. Ingin yang gampang, singkat dan instan. Sebab persyaratan dan aturan "yang putih" jauh lebih berat dan lebih sulit dibandingkan dengan "yang hitam".
4. Ikut-ikutan teman untuk mencari pengalaman dan lain-lain.
Sudah banyak "orang pintar", penyembuh alternatif, suhu dan guru spiritual yang datang ke rumah saya untuk konsultasi karena terkena masalah dan keluhan yang tidak dapat mereka selesaikan. Bahkan sudah minta tolong kepada "gurunya" pun belum dapat menyelesaikan masalahnya.
Ketika saya jelaskan bahwa semua masalah baik masalah kesehatan, masalah kehidupan, masalah keluarga dan lain-lain itu disebabkan oleh ilmu non Ilahi yang ada di badannya, sebagian besar dan mereka protes. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak pemah meminta yang "tidak-tidak" dan yang "aneh-aneh". Mereka langsung ke Allah atau Tuhan seperti yang diajarkan oleh guru mereka. Ada juga yang menjalani dan mempelajari sendiri, juga langsung memohonnya kepada Allah.
Mereka banyak yang kurang mengetahui dan kurang mengerti bahwa walaupun meminta dan berdoanya langsung ke Allah, yang diterima belum tentu dari Allah, Mereka banyak tertipu dan ditipu oleh gaib non Ilahi seperti jin, siluman dan lain-lain, yang berani menipu dengan mengatas-namakan Allah.
Banyak guru spiritual, orang pintar, suhu, medium atau Lok Tung yang tidak tahu siapa sebenar-nya di belakang mereka, garis putih atau garis hitam. Mereka hanya percaya saja apa yang mereka dapat dari bisikan gaib dan dari penglihatan gaib. Atau dari makhluk gaib yang mempergunakan dirinya sebagai medium atau Lok Tung.
Banyak yang terbuai oleh wejangannya yang luhur dan petunjuknya yang sangat tepat, lalu mengira yang memberikan adalah garis "yang putih", roh suci atau dewa. Karena banyak yang masih mengira bahwa yang non Ilahi atau "yang hitam" adalah makhluk- makhluk gaib yang jahat, jadi tidak mungkin dapat memberikan wejangan yang luhur dan ajaran yang bijak.
Anggapan seperti itu kurang tepat. Bangsa jin ada yang baik dan yang jahat, juga ada yang ber- ibadah. Oleh karena itu jangan mengira mereka tidak tahu dan tidak mengerti urusan agama dan ajaran agama. Maka janganlah mudah terbuai oleh wejangan yang luhur dan petunjuk yang sangat tepat lalu meng- anggap yang memberikan itu tentu "yang putih". Yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah siapa yang memberikan wejangan dan petunjuk itu.
Lalu apa tujuan dan motivasinya. Jadi jangan buru- buru percaya bahwa yang memberikan adalah para suci atau para dewa. Oleh karena itu jangan asal sakti lalu diangkat jadi guru.
No comments:
Post a Comment