Add caption |
perilaku atau laku, amal, dan ibadah.
Ketiga komponen inilah yang menurut guru roh saya dapat dijadikan bekal untuk dibawa dalam perjalanan roh atau arwah seseorang. Dan perlu dikerjakan pada waktu seseorang masih hidup.
1. MENGELOLA KARMA
Dalam menempuh perjalanan hidup, seseorang perlu dapat mengelola karmanya, sebab karma inilah yang akan menentukan perjalanan hidup selanjutnya, di hari tuanya, di alam arwah maupun dikehidupan yang akan datang, di reinkarnasinya yang akan datang.
Untuk mengelola karma, kita harus tahu dan mengerti cara bagaimana mencegah karma buruk dan bagaimana menghasilkan karma baik.
Karma baik tidak dapat digunakan untuk membayar karma buruk, karma baik dan karma buruk berdiri sendiri-sendiri.
Pada saat dilahirkan, manusia sudah membawa karmanya masing-masing.
Ada karma buruknya sama dengan nol, ada yang jumblahnya sedikit, dan ada yang sudah banyak.
Untuk memberikan patokan atau dasar ukuran banyak dan sedikitnya karma buruk ini, saya pergunakan istilah skala kadar karma buruk (SKKB) dengan skala 0-99.
Karena dalam menempuh perjalanan hidup ini, manusia tidak mungkin dapat menghindari perbuatan dosa dan kesalahan, maka SKKB seseorang akan terus naik sampai dia menyadari bahwa dalam hidup ini dia juga perlu berbuat baik dan mempunyai laku baik.
Pada saat itu berapa besar SKKB miliknya, misalnya pada skala 30 atau 50 atau lebih tinggi lagi.
Kadar karma seseorang inilah yang perlu dikelola agat nanti pada saat orang meninggal, sudah dapat diturunkan seminimal mungkin, bahkan kalau bisa dibuat nol.
Menurunkan SKKB berarti membayar karma buruk, karma buruk dibayar dengan mengalami penderitaan. Jadi jangan takut menderita, karena anda sedang mengangsur karma buruk anda.
2. LAKU BAIK
Laku baik adalah tidak melakukan hal-hal yang dapat membuat orang lain menderita.
Jadi intinya adalah dapat menguasai nafsu tidak baik, agar tidak membuat orang lain atau mahluk lain menderita.
Banyak orang bertanya pada saya, laku baik itu ukuran nya apa?
Sebab yang baik untuk si A belum tentu baik untuk si B.
Yang menjadi dasar ukuran laku baik sebenarnya sudah banyak ditulis dalam kitab-kitab agama.
Salah satunya adalah 10 perintah allah dalam injil perjanjian lama. Isi 10 perintah allah ini sebagian besar ada disemua kitab suci agama, seperti:
jangan membunuh, jangan mencuri, jangan berdusta, jangan berzinah, jangan serakah, jangan menyebut nama allah/roh suci dengan tidak hormat, hormatilah orang tuamu,dll.
Hanya saja namanya yang berbeda, tidak disebut sebagai 10 perintah allah.
Kalau dari 10 perintah allah ini seseorang dapat menjalankan dengan baik 6 perintah saja, maka nilai perilaku dalam raportnya adalah biru.
Laku baik yang diperlukan, sebab orang yang mempunyai perilaku baik tidak akan melakukan hal-hal yang membuat orang lain menderita,
jadi dengan laku baik seseorang tidak akan menghasilkan karma buruk untuk dirinya, sehingga karma buruknya tidak bertambah lagi.
3. AMAL BAIK
Amal baik adalah perbuatan yang dapat menolong, menghilangkan atau mengurangi penderitaan orang lain tampa mengharapkan balasan / imbalan, tampa pamrih.
Intinya adalah cinta kasih, tampa rasa cinta kasih seseorang tidak akan dapat melakukan amal yang baik, tetapi amal yang pamrih.
Penderitaan adalah keinginan yang tidak tercapai.
Kalimat lain dari amal yang baik adalah "hari ini beramal, hari esok sudah lupa".
Amal tidak harus selalu demgan materi dan uang, tetapi dapat juga berupa tenaga, kepedulian, pertolongan, nasehat dan informasi yang benar, dll.
Bila seseorang dalam perjalanan hidupnya tidak pernah memberi, baik itu memberi amal, memberi kebajikan, memberi kepedulian, memberi pertolongan, memberi kasih sayang, dll. Maka pada diri seseorang tersebut juga tidak akan timbul wadah untuk menerima pertolongan dan kasih dari allah yang maha kuasa. Ini sudah merupakan hukum alam semesta.
Yang tidak pernah memberi maka tidak akan pernah dapat menerima dari allah yang maha kuasa.
4. IBADAH BAIK
Ibadah yang baik adalah kalau seseorang dapat mengetahui dan menyadari semua kesalahan dan dosanya, kemudian memohon pengampunan atas semua kesalahan dan dosa yang telah dilakukan.
Seberapa besar pengampunan yang dapat dikaburkan itu urusan tuhan yang maha kuasa.
Memohonlah bimbingan dan restu, berkah dan bekal, pertolingan dan perlindungan dari allah dan roh suci agar dalam menjalani laku spiritual selalu mendapatkan jalan jalan yang baik dan benar, jalan yang diberkahi dan direstui oleh allah.
Jangan memohon hal-hal yang sangat duniawi, apalagu yang menjurus ke sifat pemaksaan.
Terimalah sepengasihnya.
Dari 3 komponen raport perjalanan hidup, hanya ibadah lah yang masih dapat diteruskan setelah meninggal. Laku baik dan amal baik sudah tidak dapat diteruskan setelah meninggal.
Laku baik dan amal baik sudah tidak dapat dilakukan di alam arwah.
Ibadah masih dapat dilakukan di alam arwah. Oleh karena itu lakukanlah ibadah yang baik pada saat masih hidup ini, Kalau pada waktu masih hidup tidak menjalankan ibadah dengan baik, di alam arwah tidak mungkin dapat menjalankan ibadah dengan baik. Hal ini sangat penting untuk melancarkan perjalanan arwah seseorang.
5. HUKUM KARMA DAN RE-INKARNASI
Sekitar 10 tahun lalu, saya dan istri saya telah menerima pelajaran dan penjelasan mengenai hukum karma dan reinkarnasi. Inilah sebagian penjelasan dari guru-guru roh kami berdua.:
Hukum karma dan reinkarnasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, karena ada karma maka terjadi reinkarnasi, dan karena terjadi reinkarnasi maka muncul karma-karma lagi. Inilah yang di dalam buddhisme disebut lingkaran kelahiran dan kematian. Dimana faktor karma sangat berperan.
Karma, ada karma baik dan ada karma buruk.
Karma baik dihasilkan dari perbuatan amal yang baik.
Dan Karma buruk dihasilkan dari laku/perilaku yang tidak baik yang menyebabkan mahluk lain menderita.
Dengan menjalankan laku yang baik, seseorang tidak akan menghasilkan karma buruk untuk dirinya.
Karma buruk tidak dapat dibayar dengan karma baik. Kedua karma ini berdiri sendiri-sendiri, karma baik menerima pahala, karma buruk menerima hukuman.
Karma tidak dapat diwariskan, dipindahkan atau dihilangkan. Tapi karma dapat ditunda atau dapat dipercepat.
Karma buruk dapat dihilangkan atau dikurangi hanya dengan cara membayarnya. Pembayaran nya adalah dengan penderitaan. Oleh karena itu dalam hidup ini jangan takut menderita, sebab penderitaan itu akan meringankan dan melancarkan perjalananmu kelak.
Dalam lingkaran reinkarnasi, faktor karma sangat berperan, seberapa banyak bekal karma baik dan karma buruk yang dibawa oleh manusia waktu dilahirkan, itulah yang menentukan jalan hidupnya.
"Allah menentukan apa yang akan kau jalani, kau menentukan bagaimana menjalaninya".
Karena manusia dibekali oleh allah akal pikiran dan kecerdasan juga sisi bebas. Maka dalam menentukan bagaimana menjalaninya ini, pakailah akal pikiran dan kecerdasan itu untuk memperoleh jalan ilahi dalam menempuh perjalanan hidup anda.
Beberapa kali saya melihat iklan, si A dapat menghilangkan atau menghapus karma buruk seseorang atau si B dapat memindahkan karma buruk seseorang ke binatang. Secara pandangan duniawi mungkin benar bahwa penderitaan yang dialami seseorang dapat hilang setelah diterapi oleh si A maupun si B. Karmanya telah dihapus atau dipindah.
Tetapi dalam pandangan spiritual, yang saya tahu karma tersebut bukan telah dihapuskan atau dipindah, melainkan hanya ditunda saja! Karma yang ditunda seperti ini dapat berakibat lebih buruk lagi. Karma-karma yang ditunda akan menumpuk menjadi banyak dan berat.
Penundaan karma haruslah dilakukan dengan tujuan yang baik dan benar. Dan tidak boleh sembarangan dilakukan pada setiap orang, juga harus dilakukan oleh seorang spiritualis yang sudah mencapai tingkat pemahaman yang memadai tentang penundaan karma.
Sang buddha pernah mengatakan bahwa dalam 2 hal beliau tidak dapat menolong manusia.
Yang pertama: menghapus/menghilangkan karma manusia.
Yang kedua: menolong manusia yang tidak mau ditolong.
Yang kedua: menolong manusia yang tidak mau ditolong.
Penjelasan mengenai penundaan karma akan saya muat dalam buku saya yang akan datang berjudul: "penyakit non medis dan penyembuhan spiritual".
6. RITUAL KWEE-PANG DAN KIAS MELEPAS BURUNG
Pengertian umat kong hu cu dan taoisme tentang kwee-pang adalah mengangkat orang tua angkat atau diserahkan untuk menjadi anak angkat.
Ada yang memahaminya dengan "diambil" sebagai anak oleh anggota keluarga yang lebih tua sudah cukup. Tapi ada yang memahami nya perlu "diserahkan" sebagai anak kepada para dewa dan roh suci, agar mendapat perlindungan dari para dewa.
Tentu pemahaman terakhir ini yang lebih tepat. Sebab tujuan kwee-pang adalah agar mendapat perlindungan dan keselamatan dalam menempuh perjalanan hidupnya, dihindarkan dari gangguan gaib dan penyakit dan juga halangan hidup lain nya. Yang dapat melakukan ini tentu hanya para dewa dan roh suci.
Perlindungan yang diberikan oleh para dewa dan roh suci tidak dapat menjangkau penderitaan-penderitaan akibat pembayaran karma buruk. Karma buruk memang harus dibayar oleh yang bersangkutan.
Perlindungan yang diperoleh dari ritual kwee-pang dapat hilang karena pelecehan oleh yang bersangkutan terhadap para dewa dan roh suci yang memberikan perlindungan.
Jadi perlu diingat dan hati-hati, jangan bercanda dengan membawa nama para dewa dan roh suci, sebab bercanda dapat menjurus ke pelecehan.
Rituak kwee-pang perlu diadakan di sebuah vihara yang altar utamanya dewa yang akan diangkat sebagai orang tua angkat, dengan suatu upacara sederhana,
yang perlu dibawa untuk persembahan kepada dewi kwan im adalah:
- 7 batang bunga sedap malam
- 7 kue mangkok warna merah
- 3 macam buah, masing-masing 7
- 1 stel pakaian bekas yang masih baik
- 1kg atau 1 liter beras
Dalam menjalankan ritual kwee-pang di vihara, sebaiknya didampingi oleh orang yang telah mendapatkan karunia mengadakan ritual kwee-pang dari para dewa dan roh suci. Seperti bhiksu, pendeta tao, suhu dan para pelaku spiritual lain nya. Sebab ada doa permohonan yang perlu diucapkan dengan benar.
KIAS MELEPAS BURUNG
Istilah "kias" banyak digunakan di daerah jawa barat, di jawa timur banyak digunakan istilah "cie-swak" dan di budaya jawa digunakan istilah ruwat atau ruwatan.
Banyak macam kias telah dikenal seperti kias jodoh, kuas pengantin, kias ciong, kias melepas burung dan lain-lain.
Kias melepas burung atau binatang lain nya seperti kura-kura mempunyai tujuan untuk berbuat baik agar mendapatkan karma baik, sehingga perjalanan hidupnya dapat lancar.
Kias melepas burung merpati baik untuk mereka yang sedang "ciong", mereka yang mempunyai rumah makan yang menghidangkan masakan dari ikan dan daging. Juga mereka yang mempunyai rumah burung walet.
Kalau melakukan kias burung merpati, maka sebaiknya dalam tahun itu jangan memakan masakan yang mengandung burung merpati, begitu juga kalau melepas kura-kura, jangan makan kura-kura dalam tahun itu.
Waktu yang terbaik untuk melakukan kias melepas burung atau kura-kura adalah bulan pertama tanggal 9 kalender imlek dan harus sudah dilepas sebelum jam 12 siang.sebab Kias yang dilakukan pada hari itu mempunyai nilai 1000 kali lipat dibandingkan hari-hari lain nya.
Seperti ritual kwee-pang, ritual kias melepas burungpun perlu didampingi oleh orang yang telah memiliki karunia memimpin upacara ritual tersebut. Ada doa permohonan yang perlu diucapkan dengan benar agar mendapatkan hasil yang maksimum.
No comments:
Post a Comment