Monday, April 4, 2016

Keimanan Saja Juga Belum Cukup


Keimanan Saja Juga Belum Cukup
Add caption
Jonie adalah dokter spesialis yang sudah senior. berumur sekitar 70 tahun, menderita sakit kulit, gatal,

sudah lebih dari 10 tahun tidak sembuh. Segala pengobatan secara kedokteran telah dicoba dan dilakukan tanpa hasil. Kemudian pindah ke pengobatan spiritual'. sesuai dengan garis kepercayaannya yang Katholik. berobat ke Pastur atau Romo yang melakukan pelayanan pengobatan dan penyembuhan. Sudah banyak Romo / Pastur bahkan beberapa uskup telah didatangi untuk mendapatkan penyembuhan, tapi selalu kurang berhasil.

Dr. Jonie dikenal luas di kalangan gereja dan umat Katholik Jakarta.

Dr. Tony adalah teman saya yang kenal baik dengan Dr. Jonie. Tony memberikan buku saya yang ke-2 berjudul "Penyakit Non Medis Dan Penyembuhan Spiritual" kepada Jonie, dan memberitahu saya bahwa teman dekatnya. Dr. Jonie mau menghubungi saya dan mau tanya mengenai penyakit non medis dan penyembuhan spiritual.

Beberapa hari kemudian Jonie menghubungi saya lewat telepon membicarakan isi buku saya tanpa menyinggung penyakitnya. Dan saya juga tidak menanyakan perihal penyakitnya. Kontak singkat lewat telepon itu tidak berlanjut lagi sampai sekitar 10 bulan kemudian, saya diberitahu Tony bahwa Jonie ingin bertemu dengan saya masalah penyakitnya.

Karena keimanannya yang tinggi terhadap Katholik, Jonie perlu menunggu 10 bulan baru mengambil keputusan untuk datang ke rumah saya, berkonsultasi mengenai penyakit kulitnya yang sudah 10 tahun lebih tidak kunjung sembuh.

Setelah melihat data pribadinya, dengan menggunakan mata batin saya memeriksa Jonie. Penyakit Jonny adalah non medis, ada ulat kecil (gaib) banyak sekali di badannya, seperti ulal kecil yang biasanya bergerombol di daun.

Jonie memberitahu saya bahwa dia pernah berobat pada satu umat Katholik, yang mengatakan bahwa gatal di badannya disebabkan oleh adanya ular kecil (gaib) di badan Jonie. Penyembuh ini mengetahui penyebab sakit gatal Jonie dan dia juga dapat menarik / menghilangkan penyebabnya yaitu ular kecil (gaib) tadi.

Sayang penyembuh ini tidak meneruskan pemeriksaan /observasinya untuk mengetahui asal ular kecil tsb, dan kenapa mengganggu Jonie. Oleh karena itu penyembuh ini hanya dapat menolong Jonie untuk waktu satu minggu saja, setelah itu gatalnya kambuh lagi.

Saya memberitahu Jonie bahwa yang menyebabkan gatal bukan ular kecil tetapi ulat kecil seperti ulat kecil yang bergerombol banyak di sebuah daun. Asal gangguan ini dari jin penunggu rumahnya yang jahat. Jin jahat inilah yang menaruh ulat gaib ke badan Jonie. Jadi sebelum jin jahat ini disingkirkan dari rumah Jonie, sakit gatal Jonie tidak dapat disembuhkan.

Setelah jin jahat penunggu rumah Jonie saya singkirkan dan ulat-ulat gaib di badan Jonie saya bersihkan, dua minggu kemudian sakit gatal Jonie sudah sembuh. Sampai sekarang sudah hampir satu tahun sakit gatal itu tidak pernah muncul kembali.

Dr. Jonie, dokter spesialis senior ini banyak dikenal oleh kalangan gereja Katholik. Termasuk sakitnya yang sudah berpuluh tahun tidak sembuh juga diketahui banyak orang gereja. Kesembuhannya juga banyak diketahui oleh banyak orang gereja.

Menurut Dr.Tony banyak orang gereja mempertanyakan sakit dan kesembuhan Jonie. Pertanyaan yang mengejutkan saya adalah mereka banyak yang  bertanya bukan bagaimana dan siapa yang menyembuhkan Jonie. Tetapi, adalah "Kalau begitu keimanan tinggi itu untuk apa?"

"Kenapa keimanan yang tinggi terhadap Yesus Kristus yang dimiliki oleh Dr. Jonie, oleh para Romo dan Pastur serta Uskup, tidak sanggup mengusir dan menaklukkan gaib atau kuasa kegelapan yang kecil saja, malahan yang dapat menyembuhkan adalah Herman yang Budhis."

Waktu Tony menceritakan hal ini pada saya, saya katakan bahwa saya bukan umat Budhis, agama saya bukan Budhis. Saya jelaskan,pertanyaan umat gereja itu bagus sekali, hanya orang yang sudah mempunyai kesadaran spiritual baru dapat bertanya seperti itu.

Dalam menempuh perjalanan hidup ini, keimanan saja juga tidak cukup. Keimanan memang perlu dan penting dalam beribadah.Tetapi hanya keimanan saja tidak cukup.


Dalam hidup ini ada 4 hal yang perlu dibina dengan baik, yaitu :



  1. Mempunyai perilaku yang baik
  2. Mempunyai amal yang baik
  3. Mempunyai ibadah yang baik
  4. Mempunyai karma yang baik



No. 1, 2 dan 3 saya sebut sebagai Raport Perjalanan Hidup atau RPH, dan yang ke-4 saya sebut Skala Kadar Karma Buruk atau SKKB.

Mengenai RPH dan SKKB sudah saya tulis dalam buku pertama saya berjudul "Ibadah Dari Vihara Ke Vihara" bab IV, juga mengenai Raport Perjalanan Hidup dan mengelola karma.

Jadi keimanan yang tinggi hanya menempati satu point dari 4 point yang harus dibina dengan baik dalam menempuh perjalanan hidup seseorang. Keimanan yang tinggi hanya membuat raport Ibadahnya mendapat angka atau nilai tinggi bahkan mungkin juga Cum-laude.Tapi bagaimana dengan nilai perilaku dan amalnya? Dan juga bagaimana dengan karma buruk yang dibawanya?

Seorang Romo atau Pastur bahkan Uskup tidak mempelajari dan tidak diajarkan bagaimana cara mengusir gaib dan mengalahkan gaib.Juga tidak diajarkan bagaimana caranya menghimpun kekuatan spiritual untuk mengalahkan kuasa kegelapan.

Jadi keimanan yang tinggi tidak berhubungan langsung dengan cara mengatasi penyakit non medis.

Menurut saya, keimanan memang penting dan perlu, tapi hanya keimanan saja tidak cukup, dalam hidup manusia butuh lebih dari itu.

Karunia Ilahi yang diterima oleh para rohaniawan seperti Pastur, Pendeta, Bhiksu dan lain-lain adalah untuk membabarkan ajaran agama, untuk menjelaskan isi dari kitab suci mereka, untuk mengajarkan mereka menjadi orang baik. Hanya sedikit dari mereka yang memiliki karunia Ilahi untuk menghadapi gangguan gaib, kekuatan gaib dan makhluk gaib.

Analoginya atau dapat diumpamakan searang Profesor Fisika alam semesta, dia dapat menjelaskan dan mengajarkan semua fenomena alam semesta, tapi dia tidak bisa mengobati orang sakit. Guru roh saya mengatakan : "Jangan melakukan di luar karunia ilahi yang telah kau terima." Suatu nasehat yang sangat berguna, tapi banyak orang meremehkannya.

No comments:

Post a Comment