Di dalam Avatamsaka Sutra ( Hua Yen Ching) dikatakan bahwa keyakinan merupakan induk dari sernua perbuatan baik, yang akan menumbuhkan segala macam kebajikan. Bagaikan bumi yang akan menumbuhkan pohon dan buah - buahan. Keyakinan seperti pelita yang senantiasa menyala terang, menerangi perjalanan kita di dalam manusia.
Banyak keajaiban dalam hidup kita, apabila kita mempunyai keyakinan yang teguh. Penyakit dapat sembuh, kegagalan dapat berubah menjadi keberhasilan, seseorang yang lemah menjadi kuat, mereka yang kurang puas menjadi puas, yang putus asa bangkit kembali dan mendapatkan harapan.
Keyakinan adalah mustika, dan keyakinan membuat seseorang penuh percaya diri. Keyakinan bagaikan tongkat yang dapat menopang seseorang untuk berjalan, melangkah maju tanpa keraguan, keyakinan adalah sahabat dekat yang setia mendampingi kita, walau kita dalam keadaan bahagia maupun menderita.
mereka yang mempunyai keyakinan teguh tidak takut lagi menghadapi kejamnya kehidupan ini. tidak takut menghadapi ketidak - Pastian hidup ini.
Keyakinan selain kepada tuhan dan agama juga dapat berbentuk dalam keyakinan akan kemampuan kita untuk melakukan pekerjaan tertentu. Dengan keyakinan manusia menjadi berharga.
Sang Buddha mengatakan bahwa orang yang menyadari kebenaran hidup dan melaksanakan prinsip-prinsip kebenaran hidup mempunyai 7 katateristik ( ciri-ciri) yaitu : keyakinan, rajin, mematuhi aturan, rasa malu, belajar, ketenangan dan kebijaksanaan.
Pertanyaannya adalah : Kenapa manusia harus mempunyai keyakinan terhadap Tuhan maupun agamanya ? Bukankah manusia dengan kemampuan dan teknologinya dapat memenuhi kebutuhan mereka sesuai keinginan manusia itu sendiri ?
Keyakinan terhadap Tuhan dan Agama perlu dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Manusia tidak dapat melepaskan diri mereka dari penderitaan, baik penderitaan spritual maupun phisik.
2. Manusia tidak mampu walau dengan teknologi secanggih apapun memecahkan masalah yang berhubungan dengan pertanyaan - pertanyaan mendasar tentang kehidupan. kelahiran, kematian.
3. Manusia tidak bisa keluar dari alam samsara (alam yang masih bertumimbal lahir kembali) dengan hanya mengandalkan kekuatan sendiri. Manusia perlu memperoleh jalan atau petunjuk, baru dapat melepaskan din mereka dan penderitaan ini.
Seperti berjalan di dalam kegelapan, manusia berjalan tanpa tujuan, sering jatuh dan gagal, barulah setelah ada cahaya / pelita berupa keyakinan, maka keadaan kegelapan berubah menjadi terang dan kita mengetahui secara jelas mana jalan yang benar, mana jalan yang berbahaya, penuh jebakan dan dapat membuat kita jatuh ke jurang.
Keyakinan ini atau segala tata acara sembahyang, segala kepercayaan tidak kita perlu lagi, apabila manusia telah mencapai kesucian. Mereka yang telah suci, baik pikiran maupun tingkah laku, tidak memerlukan apapun lagi. Namun sebelum mereka mencapai tahap tersebut, mereka harus belajar terlebih dahulu tentang keyakinan, tentang agama, dan semua prosedur dan pelaksanaannya. Demikianlah proses hidup ini.
0 komentar
Post a Comment