Manusia bercita-cita untuk hidup bahagia, artinya manusia ingin Lepas dari semua penderitaan, lepas dari semua beban hidup yang menghimpit. bebas secara keuangan dan bebas secara spiritual.
Bebas secara keuangan artinya hidup berkecukupan. dapat memenuhi kebutuhan hidup secara baik, tiada masalah dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
Bebas secara spiritual adalah bebas dari kebodohan, keserakahan, kebencian.
Manusia ini makhluk yang paling pintar, tetapi kadang tingkah lakunya tidak mencerminkan kepintarannya, malah sebaliknya. Dalam upaya mencapai hidup yang bebas seperti di atas, manusia malah berjalan ke arah yang salah.
Setiap hari manusia menambah beban dalam hidupnya, beban yang lama masih terus dipanggul, sedangkan beban baru terus bertambah. Dengan demikian pengataman hidup ini terasa sangat melelahkan tidak pernah punya waktu untuk benar-benar menikmati kebebasan. Tiada berbeda antara yang kaya dan miskin, kedua type manusia ini sama gilanya.
Sejak buka mata pada pagi hari sampai tertidurpun, gejolak pikiran-pikiran yang penuh nafsu keserakahan, kebencian dan kebodohan teras berputar, saling berkejaran tiada habisnya seperti tingkaran setan.
Mari kita renungkan dalam-dalam, apabila waktu kematian tiba, apa yang manusia bawa serta ?
Harta ? Anak ? Istri? Kekuasaan ? Kecantikan ? Kegagahan ? Nama besar ?
Tidak ada satupun dari semua yang kita kejar selama hidup dapat dibawa serta. Bahkan apa yang kita cari selama ini, menjadi beban saat kita meninggal.
Semua hal-hal duniawi ini menjadi kemelakatan batin kita, dan kita memberontak tidak mau melepaskan semua hal-hal duniawi ini.
Apakah kita mampu ? Apakah kita dapat membawanya ? Dengan cara menyogok petugas neraka pencabut nyawa ?
Uang rupiah atau US$ Dollar kita tidak ada gunanya, karena tidak laku dialam sana atau kita berteriak bahwa saya adalah Si Anu, pejabat pemerintah tingkat tinggi, atau si Anu konglomerat yang terkenal ?
Tidak ada gunanya, karena begitu kita meninggal, semuanya tinggal mimpi. Semua yang kita cari di dunia ini adalah mimpi-mimpi, sandiwara belaka, kepalsuan, kebohongan dan benar- benar sia-sia.
Yang benar-benar dapat kita bawa serta hanyalah karma hasil perbuatan kita, dan hasil dan latihan spiritual kita.
Kalau begitu, kenapa kita tidak coba letakkan beban - beban hidup kita ?
Taruh disamping, tidak perlu dipanggul terus menerus. Pada saat kita bisa lepaskan semuanya, lepaskan beban itu dari pundak kita, kita akan merasa lega dan ringan.
Beban hidup memang selalu akan ada terus, kita tidak perlu munafik, tapi beban itu tidak perlu sampai membuat hidup kita seperti orang gila. Dengan beban hidup yang ada, apabila kita mengerti Dharma, maka kita dapat menghadapi beban hidup ini dengan sadar, dengan tersenyum, dengan rileks, dengan bijaksana.
Dengan demikian, perjalanan kita jauh lebih ringan, hidup lebih berarti dan semakin mudah bagi kita untuk memasuki jalan Dharma.
Hidup adalah perjuangan , Hidup adalah perjalanan Jadikanlah perjuangan dan perjalananmu indah dan berkesan Nikmatilah pemandangan selama perjalananmu Walau pemandangan buruk atau indah tetaplah menjadi bagian pengalamanmu
Nikmatilah Lepaskan ranselmu, kopermu Taruhlah dibagasi atau disamping tempat dudukmu.
Apabila tas dan kopermu dipanggul terus Apa bedanya kita dengan kedelai?
No comments:
Post a Comment