Wednesday, April 6, 2016

"Hu" Pelindung dari Dewa Hian Thian Siang Tee

Di kalangan masyarakat Tiang Hoa, Dewa Siang Tee dikenal sebagai dewa obat. Hal ini disebab-kan Hu dari Dewa Siang Tee begitu manjur menyembuhkan orang sakit, terutama sakit karena gangguan gaib. Tidak banyak yang tahu bahwa Dewa Siang Tee adalah dewa yang pegang wewenang urusan gaib. Di buku standar para dewa klenteng juga disebut Dewa Siang Tee sebagai dewa pengobatan.

Karena Dewa Siang Tee pegang wewenang urusan gaib, maka Hu pelindung diri yang diminta dari dewaSiang Tee punya nilai lebih dibanding Hu pelindung diri yang berasal dari dewa lainnya. Ada Hu pelindung diri untuk badan dan ada hu pelindung untuk rumah.

Hu pelindung diri. Ada bermacam-macam Hu pelindung diri dari Dewa Siang Tee, seperti:

a. Hu pelindung diri untuk penangkal tahun ciong (tahun naas) seseorang. 

Menurut kepercayaan dan kebudayaan Tiong Hoa, ada hitungan tahun ciong atau tahun pembawa sial menurut hitungan shio / horoskop tahun imlek. Sesuai dengan umurnya, seseorang yang memasuki tahun ciong-nya, di tahun itu kondisinya lemah dan rawan terhadap kesialan dan musibah. Kondisi

seperti ini dapat dilihat oleh makhluk-makhluk gaib. Apalagi makhluk gaib yang jahat, maka orang tersebut akan mudah diganggu dan dijahati oleh makhluk gaib tersebut, sebab aura pelindung dirinya yang tipis atau retak-retak akibat menjalani tahun ciong-nya.

Supaya tidak mudah diganggu oleh jin jahat, maka banyak orang dianjurkan untuk memakai Hu pelindung diri selama satu tahun penuh agar tidak mudah atau tidak terkena gangguan dari makhluk gaib yang jahat atau jin jahat. Meminta Hu kepada Dewa Siang Tee adalah pilihan yang tepat sekali.

b. Hu pelindung untuk menghadiri upacara pernikahan. 

Orang yang menjalani tahun ciong-nya perlu hati- hati menghadiri upacara pernikahan. Sebab di dalam upacara pemikahan, "aura raja" ada di pihak mempelai dan semua yang hadir auranya akan ditekan di bawah aura mempelai. Maka orang yang sedang ciong, yang aura dirinya sudah tipis dan retak-retak menjadi rawan terhadap gangguan gaib. Jadi dibutuhkan Hu pelindung diri untuk meng-
hadiri upacara pemikahan. Hu untuk keperluan ini biasanya diberikan dengan jangka waktu /  life time sekitar satu minggu saja. Setelah itu kekuatan Hu akan hilang atau kosong.

c. Hu pelindung untuk menghadiri upacara duka. 

Upacara duka yang diadakan di rumah sakit, di rumah duka, di krematorium atau di kuburan meng- hadirkan aura YIN atau negatif yang kuat. Maka di tempat upacara itu akan hadir para makhluk gaib atau jin. Ini tentu sangat rawan untuk orang yang sedang ciong, dimana aura pelindungnya sedang tipis dan retak-retak. Maka sebaiknya menyediakan Hu pelindung diri untuk menghadiri upacara seperti itu agar tidak mudah diganggu oleh makhluk gaib yang jahat. Hu untuk keperluan menghadiri upacara duka juga hanya diberikan dengan life time sekitar seminggu saja.

Hu pelindung diri seperti rompi anti peluru, harus dipakai di badan, bukan diletakkan atau di- simpan dalam dompet atau tas. Kalau dompet dan tasnya diletakkan di meja atau dimana saja yang tidak nempel di badan, kalau ada serangan gangguan, maka gangguan tersebut akan masuk. Hal ini perlu diperhatikan, sebab sudah banyak tamu saya pun punya Hu tapi tetap terkena gangguan karena Hu-nya disimpan di tas atau dompet.Kasus di bawah ini pernah terjadi  lebih darilima tahun yang lalu.

Ela, ibu rumah tangga berusia sekitar 50 tahun, sekeluarga Katholik. Keluarga ini cukup dekat dengan istri saya. Ela tahun itu sedang menjalani tahun ciong-nya. Oleh istri saya dianjurkan untuk tidak menghadiri upacara duka di rumah duka atas meninggalnya salah satu famili suaminya. Ela dan suaminya menanyakan pada pastur atau romonya, apakah mereka boleh menghadiri upacara duka familinya. Sang romo mengatakan boleh-boleh saja dan jangan takut oleh takhayul yang tidak berdasar. Pada malam itu Ela dan suaminya menghadiri upacara duka di sebuah rumah duka. Sejak pulang dari rumah duka Ela mulai merasakan gangguan kesehatannya.Nafasnya sesak dan bertambah lama makin berat. Jam 23.30 suami Ela menelpon ke rumah memberitahu kondisi Ela yang bertambah parah. 

Kebetulan waktu itu saya baru mau siap-siap meditasi dan sembahyang. Waktu saya periksa dari jarak jauh, saya tahu Ela sedang dikerubuti makhluk gaib dari rumah duka 

yang ikut pulang ke rumah Ela. Ela dicekik dan dipukuli. Dibawah bimbingan guru roh saya, dengan mempergunakan himpunan kekuatan spiritual yang terhimpun di badan saya,semua makhluk gaib itu saya singkir-kan. Saya beritahu suami Ela, kalau dalam waktu 15 menit kondisi Ela belum membaik. telpon saya lagi atau langsung bawa ke rumah sakit untuk dibantu dengan alat pemafasan. tepat 15 menit kemudian suami Ela memberitahu' kondisi Ela sudah berangsur-angsur membaik.

Kasus serupa pernah saya tulis dalam buku saya dengan judul "Penyakit Non Medis dan Penyembuhan Spiritual" halaman 54 dengan topik "Pria 49 dan wanita 58 ekstra hati-hati". 

No comments:

Post a Comment