Tuesday, April 5, 2016

MANUSIA BERUSAHA,TUHAN MENENTUKAN

MANUSIA BERUSAHA,TUHAN MENENTUKAN
MANUSIA BERUSAHA,TUHAN MENENTUKAN
Ungkapan / kalimat di atas sudah banyak didengar dan diketahui orang. Saya pernah menulis dalam buku ke-3 dengan judul "Menelusuri Jalan Spiritual", sampul warna biru, bahwa kalimat di atas menimbulkan banyak pertanyaan dan pertanyaan besar di hati saya. Akhirnya saya dibimbing guru roh saya menemukan jawabannya. Sebaiknya kalimat di atas dikoreksi menjadi, 'Tuhan menentukan apa yang akan kau lewati, engkau menentukan bagaimana melewatinya'. Atau kalau mau disesuai-kan dengan kalimat di atas menjadi, 'Tuhan menentukan, manusia berusaha'. Tuhan menentukan apa yang akan kau lewati, engkau berusaha untuk dapat melewatinya dengan baik dan benar.

Di dalam buku ke-3 itu, penjelasan guru roh saya diakhiri dengan kalimat, penjelasan lebih lanjut akan kalian dapatkan sejalan dengan kemajuan laku spiritual yang kalian jalani'. Peristiwa itu terjadi 20 tahun yang lalu. Sekarang saya sudah mendapat ijin untuk menulis lanjutan penjelasannya.

Di dalam menempuh perjalanan hidup manusia yang sudah ditentukan oleh Tuhan, diumpamakan harus menempuh perjalanan dari Jakarta ke Surabaya. Maka orang tersebut dipersilahkan untuk menentukan sendiri semua rencana perjalanannya, silahkan memakai sisi bebasnya sebaik-baiknya.

"Tuhan menentukan apa yang akan kau lewati' disini yang ditentukan oleh 'Tuhan' adalah anda harus melewati jalur perjalanan dari Jakarta ke Surabaya dengan jalan kaki. Hanya ini yang ditentukan oleh Tuhan.

Selanjutnya 'Anda yang menentukan bagai- mana melewatinya'. Apakah akan menempuh jalur jalan pantura (Pantai Utara Jawa), jalur jalan tengah, atau jalur jalan selatan, silahkan anda menentukan sendiri. Disini mempunyai arti bahwa untuk mencapai 'surga' anda dapat memilih jalannya sendiri, jalan menurut keyakinan agama anda. Semuanya akan mencapai Surabaya.

Modal atau bekal anda adalah karma-karma anda, baik itu berupa bekal sebelum memulai perjalanan maupun bekal yang nanti anda peroleh dalam perjalanan jauh ini. Prilaku anda sangat menentukan apakah bekal perjalanan sepanjang perjalanan ini halal atau tidak halal. Apakah anda peroleh dengan bekerja, menjual jasa atau dengan mencuri atau menodong orang. Semuanya anda yang menentukan. Bukan Tuhan yang menentukan.

Didalam perjalanan panjang ini, apakah anda melakukan perbuatan baik,'banyak menolong orang yang membutuhkan pertolongan dengan cinta kasih anda atau malah menyusahkan orang banyak dengan melakukan Perbuatan jahat. Dengan kata lain, di dalam perjalanan ini, seberapa banyak anda membuat karma baik dan seberapa banyak karma buruk. dan bagaimana ibadah anda selama perjalanan ini.

Semuanya ini akan dinilai setelah anda sampai di tujuan akhir, di Surabaya. Artinya di akhir perjalanan ini, akhir perjalanan hidup anda. Dan ini merupakan Raport Perjalanan Hidup (RPH) anda, yang anda tentukan sendiri memakai sisi bebas anda, Tuhan tidak ikut campur. Anda menentukan bagaimana melewati perjalanan ini.

Bagaimana dengan bekal anda? Ya, bekal anda yang berapa karma juga akan dihitung. Berapa karma baik yang anda kumpulkan dan berapa banyak karma buruk yang anda buat. Berapa besar SKKB anda yang terhutang dan harus anda bayar setelah sampai akhir perjalanan ini. Itulah yang akan anda pertanggung- jawabkan 'di alam arwah sana .

Semoga perumpamaan ini dapat membantu anda mengerti dan memahami tentang 'Tuhan menentukan, manusia berusaha', bukan 'manusia berusaha, Tuhan menentukan'. Tetapi anda tetap punya sisi bebas untuk menentukan pilihan anda. silahkan pilih sendiri.

0 komentar

Post a Comment