Jika semua umat Buddha telah mengerti Perihal dana ini, dan melaksanakan dengan bijaksana, bahkan melebihi kaida perpuluhan (sepuluh persen dari penghasilan kita didanakan kembali kepada yang membutuhkan),besar kemungkinan dambaan akan dunia yang lebih tenteram dan damai akan lebih cepat Terwujud.
Dalam ajaran agama Buddha, dana merupakan dasar dari segala perbuatan baik. Dana adalah langkah pertama dalam urutan cara-cara berbuat baik (Kusala Kamma). Di dalam Dasa Punna Kiriya vatthu (Sepuluh Cara Berbuat Jasa), Dana adalah yang pertama. Demikian juga di dalam Dasa Paramita (Sepuluh Kesempurnaan).
Dana bisa diterjemahkan sebagai pemberian Sedekah. Pemberian sedekah mengingatkan kita Kepada pemberian hadiah kepada orang-orang miskin atau kepada mereka yang berada dalam lingkungan Yang tidak menguntungkan. Akan tetapi, dalam pengertian agama Buddha, Dana mempunyai arti yang lebih luas mencakup semua bentuk pemberian sedekah; baik kepada si miskin ataupun kepada si kaya.
Banyak hal telah ditulis mengenai Bhavana, samaddhi, Vipassana (segi segi yang tinggi dalam ajaran agama Buddha), tetapi mengenai Dana dan Sila sangat sedikit. Langkah-langkah ini merupakan sesuatu yang sangat penting untuk menuju Nibbana (Nirvana).
Bhavana hanya akan menarik Qrang-orang yang serius ingin mencapai Nibbana dalam kehidupan sekarang ini. Sedikit sekali orang-orang yang beragama Buddha (yang hanya tertarik pada pemupukan Kussala Kamma) mengetahui langkah-langkah ini. Oleh sebab itu sangat perlu untuk dijelaskan kepada mereka cara-cara untuk berbuat baik. Dengan mendapat pengetahuan yang tepat (bagi mereka yang masih kurang sempurna dalam berbuat baik), mereka dapat melakukan perbuatan baiknya dengan lebih sempurna lagi. Yang pada waktunya, akan menghasilkan buah karma yang lebih baik lagi.
Berikut ini adalah jawaban-jawaban yang diberikan oleh almarhum Bhikkhu Ledi sayadaw atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada beliau sewaktu masih hidup dan tinggal di daerah Chipagan Burma. Jawaban - jawaban beliau berdasarkan pada Kitab Suci Tripitaka, Atthakattha. dan Tika.
1. Thavara Dana: Pemberian yang bersifat tahan lama, misalnya stupa, rumah peristirahatan, vihara. sekolah, jembatan, sumur. menara air, tanah, dsb.
2. Athavara Dana: Pemberian yang sifatnya tidak tahan lama, misalnya makanan,pakaian, dan uang.
thavara Dana menghasilkan buah yang lebih kuat. Athavara Dana dapat menghasilkan buah yang sama kuat dangan Thavara Dana bila Athavara Dana dilakukan dengan teratur dan terus-menerus (dalam jangka waktu tertentu).
3. Amisa Dana: Berdana dalam bentuk materi (termasuk uang untuk membangun vihara).
4. Dhamma Dana: Berdana pengetahuan agama Buddha (Dhamma), misalnya berdana buku-buku agama Buddha, merailis, menterjemahkan, menyunting, mengajar, memberi khotbah agama Buddha (Dhamma).
Dari keduanya, dhamma dana memberikan hasil atau vipaka yang lebih tinggi dan berguna. Karena "Sabda Danam Dhamma Danam Jinati", artinya: Dari semua pemberian, pemberian Dharma-lah yang tertinggi."
Amisa Dana menghasilkan kemakmuran dan kesejahteraan materi. Dhamma Dana menghasilkan timbulnya kebijaksanaan dan pengetahuan.
5. Nicca Dana : Pemberian yang dilakukan secara teratur dan tetap.
6. Anicca Dana: Pemberian yang dilakukan kadang-kadang saja.
Dalam Anggutara Nikaya dikatakan bahwa jika seseorang melakukan Nicca Dana dan Thavara Dana adalah seperti seorang Sotapana. Dia tidak akan dilahirkan di alam Apaya (Alam menyedihkan/neraka).
7. Vatta Nissita Dana: Pemberian yang dilakukan untuk mengharapkan keuntungan-keuntungan yang bersifat duniawi. Keuntungan duniawi meliputikeinginan untuk dilahirkan di alam-alam dewa, dilahirkan sebagai anak orang kaya.
8. Vivatta Nissita Dana : Pemberian dengan tujuan untuk membebaskan diri dan Samsara (kesengsaraan) dengan tercapainya Nibbana/Kebebasan .
Perbedaan antara Vatta Nissita Dana dengan Vivatta Nissita Dana ini merupakan keistimewaan dalam ajaran agama Buddha. Vatta Nissita Dana tidak membentuk Paramita Sedangkan Vivatta Nissita Dana dapat membentuk Paramita. Vatta Nissita Dana dapat pula membentuk Paramita, tetapi cenderung untuk memperpanjang Samsara (roda perputaran hidup dan mati).
9. Puja Dana: Pemberian kepada orang -orang yang menjalankan sila dan orang-orang mulia. Atau orang yang mempunyai status lebih tinggi sebagai tanda hormat.
1.Paramita biasa.
Bhavana hanya akan menarik Qrang-orang yang serius ingin mencapai Nibbana dalam kehidupan sekarang ini. Sedikit sekali orang-orang yang beragama Buddha (yang hanya tertarik pada pemupukan Kussala Kamma) mengetahui langkah-langkah ini. Oleh sebab itu sangat perlu untuk dijelaskan kepada mereka cara-cara untuk berbuat baik. Dengan mendapat pengetahuan yang tepat (bagi mereka yang masih kurang sempurna dalam berbuat baik), mereka dapat melakukan perbuatan baiknya dengan lebih sempurna lagi. Yang pada waktunya, akan menghasilkan buah karma yang lebih baik lagi.
Berikut ini adalah jawaban-jawaban yang diberikan oleh almarhum Bhikkhu Ledi sayadaw atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada beliau sewaktu masih hidup dan tinggal di daerah Chipagan Burma. Jawaban - jawaban beliau berdasarkan pada Kitab Suci Tripitaka, Atthakattha. dan Tika.
1. Thavara Dana: Pemberian yang bersifat tahan lama, misalnya stupa, rumah peristirahatan, vihara. sekolah, jembatan, sumur. menara air, tanah, dsb.
2. Athavara Dana: Pemberian yang sifatnya tidak tahan lama, misalnya makanan,pakaian, dan uang.
thavara Dana menghasilkan buah yang lebih kuat. Athavara Dana dapat menghasilkan buah yang sama kuat dangan Thavara Dana bila Athavara Dana dilakukan dengan teratur dan terus-menerus (dalam jangka waktu tertentu).
3. Amisa Dana: Berdana dalam bentuk materi (termasuk uang untuk membangun vihara).
4. Dhamma Dana: Berdana pengetahuan agama Buddha (Dhamma), misalnya berdana buku-buku agama Buddha, merailis, menterjemahkan, menyunting, mengajar, memberi khotbah agama Buddha (Dhamma).
Dari keduanya, dhamma dana memberikan hasil atau vipaka yang lebih tinggi dan berguna. Karena "Sabda Danam Dhamma Danam Jinati", artinya: Dari semua pemberian, pemberian Dharma-lah yang tertinggi."
Amisa Dana menghasilkan kemakmuran dan kesejahteraan materi. Dhamma Dana menghasilkan timbulnya kebijaksanaan dan pengetahuan.
5. Nicca Dana : Pemberian yang dilakukan secara teratur dan tetap.
6. Anicca Dana: Pemberian yang dilakukan kadang-kadang saja.
Dalam Anggutara Nikaya dikatakan bahwa jika seseorang melakukan Nicca Dana dan Thavara Dana adalah seperti seorang Sotapana. Dia tidak akan dilahirkan di alam Apaya (Alam menyedihkan/neraka).
7. Vatta Nissita Dana: Pemberian yang dilakukan untuk mengharapkan keuntungan-keuntungan yang bersifat duniawi. Keuntungan duniawi meliputikeinginan untuk dilahirkan di alam-alam dewa, dilahirkan sebagai anak orang kaya.
8. Vivatta Nissita Dana : Pemberian dengan tujuan untuk membebaskan diri dan Samsara (kesengsaraan) dengan tercapainya Nibbana/Kebebasan .
Perbedaan antara Vatta Nissita Dana dengan Vivatta Nissita Dana ini merupakan keistimewaan dalam ajaran agama Buddha. Vatta Nissita Dana tidak membentuk Paramita Sedangkan Vivatta Nissita Dana dapat membentuk Paramita. Vatta Nissita Dana dapat pula membentuk Paramita, tetapi cenderung untuk memperpanjang Samsara (roda perputaran hidup dan mati).
9. Puja Dana: Pemberian kepada orang -orang yang menjalankan sila dan orang-orang mulia. Atau orang yang mempunyai status lebih tinggi sebagai tanda hormat.
10. Anuggaha Dana : Pemberian kepada orang yang lebih rendah.
Puja Dana menghasilkan buah yang lebih banyak dan tinggi. Anuggaha Dana pun jika dilakukan dengan tepat dapat juga membawa hasil buah akibat yang besar. Seorang Bodhisatta, Raja Vessantara memberikan seorang anaknya kepada seorang Brahmana rendahan bernama Jujaka. tetapi karena cetana (kehendaknya) begitu kuat, maka hasil yang diterimanya sangat besar.
11. Sankhara Dana : Pemberian dana setelah mendapat dorongan atau anjuran dari orang lain.
12. Asankhara Dana : pemberian yang dilakukan atas kehendak sendiri, tanpa dorongan dari orang lain.Sankhara Dana bila menghasilkan buah akan menjadikan seseorang lamban berpikir dan bodoh, dan buahnya sendiri terbatas ssekali. Asankhara Dana bila menghasilkan buah akan menjadikan seseorang cerdas dan pandai, buahnya tidak terbatas.
13. Jana Dana : Pemberian yang dilakukan dengan sepenuh pengertian (mengerti akan akibat akibatnya).
14 Ajana Dana : Pemberian yang dilakukan dengan tidak mengerti / mengetahui apa akibatnya.
Ajana Dana menghasilkan Dvihetuka Patisandhi mereka yang dilahirkan dengan Dvihetuka Patisandhi ini tidak banyak yang dapat mereka capai dalam kehidupan spiritual, sebab mereka tidak mempunyai kebijaksanaan (amoha). Jana Dana membawa ke arah Tihetuka Patisandhi, mereka yang lahir dengan Tihetuka Patisandhi dapat mencapai tingkat Arahat dalam kehidupan sekarang ini.
Ajana Dana menghasilkan Dvihetuka Patisandhi mereka yang dilahirkan dengan Dvihetuka Patisandhi ini tidak banyak yang dapat mereka capai dalam kehidupan spiritual, sebab mereka tidak mempunyai kebijaksanaan (amoha). Jana Dana membawa ke arah Tihetuka Patisandhi, mereka yang lahir dengan Tihetuka Patisandhi dapat mencapai tingkat Arahat dalam kehidupan sekarang ini.
15. Vatthu Dana : pemberian barang materi
16. Asankhara Dana : pemberian berupa suatu kebebasan pada suatu makhluk dari bahaya atau kematian, misalnya membebaskan hewan dari kurungan (yang telah ditangkap), larangan berburu di hutan, melatih pancasila dan sebagainya.
17. Ajjhatika Dana : pemberian berupa anggota badan ,misalnya mata, badan jasmani dan mengorbankan jiwa sendiri untuk kebaikan dan kebahagiaan orang lain.
18. Bahira Dana : Pemberian biasa, tidak berupa anggota tubuh sendiri.
Ada tiga macam Paramita (Kesempurnaan)
1.Paramita biasa.
2. Upa Paramita, yaitu pemberian anggota tubuh, tetapi tidak memberikanjiwa (hidup) seseorang.
3. Paramattha Paramita, yaitu pemberian jiwa / hidup seseorang.
Pencerahan yang bagus
ReplyDelete