Para dewa asli yang duduk di altar klenteng Tri Dharma yang bersih dapat menolong pengiriman rumah untuk arwah. Caranya dengan meminta Hu pengantar pengiriman rumah untuk arwah keluarga-nya. |
Mengenai mengirim "rumah" untuk almarhum sudah pemah saya tulis dalam buku ke-4 dengan judul "Mengintip Perjalanan Arwah" halaman 85. Cukup banyak tamu saya yang menanyakan masalah pengiriman rumah-rumahan untuk almarhum keluarga-nya. Baik yang baru meninggal maupun yang sudah lama meninggal. Sebagian besar yang ditanyakan adalah apakah "rumah" yang sudah dikirimkan kepada arwah keluarganya sudah dapat diterima.
Hasil pemeriksaan saya dan istri, dialas 90% "rumah-rumahan" yang dikirim tidak sampai atau tidak diterima oleh almarhum. Mengapa bisa begitu? Di buku ke-4 sudah saya jelaskan bahwa perlu mencari orang yang memiliki kemampuan untuk mengirim "rumah-rumahan" kepada arwah almarhum, kalau tidak maka "rumah" yang dibeli dengan harga cukup mahal tersebut akan mubasir. Tidak dapat diterima oleh almarhum.
Masalah pengiriman rumah yang tidak berhasil ini membuat saya dan istri menelusuri penyebabnya. Kami mendatangi dan meneliti upacara pengiriman rumah atau pembakaran rumah-rumahan yang dilakukan orang pintar.
Ada upacara pengiriman yang hanya ber-modalkan "surat sakti" buatan orang yang membuat rumah-rumah tersebut. Seperti "kwitansi", "surat pengiriman" berisi daftar barang yang dikirimkan, nama keluarga yang ikut mengirim untuk almarhum serta surat-surat bergaya ekspedisi ditujukankepada siapa dan dari siapa, dan lain-lain. Semua ini ditempelkan ke rumah-rumahan beserta perlengkapan dan pernak-pernik aksesorisnya. Lalu didahului sedikit "doa pengiriman". Cara ritual pengiriman seperti ini hampir semuanya tidak sampai.
Ada upacara pengiriman yang mempergunakan Hu dari orang pintar atau dari suhu yang memimpin upacara ritual tersebut. Kalau suhu tersebut belum memiliki kemampuan untuk keperluan itu atau ilmu dari suhu tersebut adalah non Ilahi, pengiriman juga akan gagal.
Beberapa tamu saya setelah tahu bahwa pengiriman rumah untuk arwah keluarganya tidak sampai dan mencari orang pintar atau suhu yang memiliki kemampuan juga tidak mudah, maka saya anjurkan untuk melakukan pengiriman dengan pertolongan Hu yang diminta dari para dewa klenteng Tri Dharma.
Para dewa asli yang duduk di altar klenteng Tri Dharma yang bersih dapat menolong pengiriman rumah untuk arwah. Caranya dengan meminta Hu pengantar pengiriman rumah untuk arwah keluarga-nya. Untuk meminta Ha ini keluarganya perlu datang sendiri, sembahyang dengan membawa persembahan lengkap, mengutarakan maksud kedatangannya untuk meminta Hu pengantar pengiriman rumah untuk almarhum supaya dapat diterima dengan baik. Lalu Hu tersebut dimintakan pengisian kekuatan pengantar pengiriman rumah. Hu yang sudah diisi ini ditempel-kan ke rumah-rumahan yang akan dibakar. Upacara ritual ini lebih baik kalau dapat dilakukan di halaman klenteng. Tapi bila tidak, upacara dapat dilakukan di halaman rumah sendiri atau di makam atau di kuburan almarhum.
Di klenteng Tri Dharma biasanya tersedia be- berapa macam Hu. Seperti Hu untuk pelindung, Hu untuk obat dan Hu untuk usaha dan rejeki. Maka Hu yang akan dimintakan pengisian kekuatan pengantar pengiriman rumah perlu ditanyakan kepada dewa di altar. Hu yang mana yang boleh atau dapat dipakai, melalui sarana pak pwee.
Kalau semua Hu yang tersedia di klenteng ter- sebut semuanya ditolak, dikhawatirkan Hu tersebut sudah mubasir, tidak dapat dipakai lagi. Maka ter- paksa perlu mencari klenteng yang Hu-nya masih baik dan benar.
Beberapa kasus di bawah ini mungkin dapat lebih menjelaskan.
Julia, ibu rumah tangga, datang ke rumah untuk konsultasi mengenai ritual duka atas ibunya yang barn meninggal dan masih ada di rumah duka. Julia menanyakan, apa yang perlu dia lakukan untuk dapat menolong perjalanan arwah ibunya. Saya kata-kan, kirimkan rumah-rumahan agar almarhum tidak gentayangan dan memiliki tempat tinggal yang nyaman. Tapi belikan rumah-rumahan yang sederhana saja, jangan yang mewah dan mahal. Julia mengatakan di rumah duka, di altar duka ibunya sudah dipasang rumah-rumahan. Apakah periu dibelikan lagi? Saya bilang, kalau sudah ada tidak perlu di- belikan lagi. Tapi siapa yang akan memimpin upacara pengiriman / pembakaran rumah-rumahan tersebut? Sebab kalau dia tidak memiliki kemampuan, rumah yang dikirimkan tidak akan sampai ke almarhum.
Untuk keperluan pengiriman rumah ini Julia saya sarankan untuk meminta Hu di sebuah klenteng di daerah kota. Saya berikan petunjuk mengenai cara meminta Hu ini. Setelah Julia mendapalkan Hu, dia datang lagi ke rumah saya untuk mcmeriksakaii Hu yang didapat. Temyata Hu yang dibawa oleh Julia kosong, tidak berisi kekuatan pengantar pengiriman rumah, sebab Hu tersebut adalah Hu yang sudah mubasir. Maka Julia saya minta untuk meminta lagi Hu di klenteng Tri Dharma yang lain. Saya perlihat-kan bentuk dan rupa Hu yang nanti perlu diminta dan petugas klenteng dan dimintakan pcngisian kepada dewa di altar oleh Julia sendiri, bukan oleh petugas klenteng.
Besok harinya Julia kembali datang ke rumah untuk memeriksakan Hu yang didapat. Saya periksa Hu-nya sudah benar dan berisi. Saya jelaskan, nanti pada upacara pembakaran rumah dan barang-barang lain yang dilakukan di kuburan, sebelum dibakar Hu ini perlu ditempelkan di rumah-rumahan yang akan dibakar. Saya ajarkan doanya yang ditujukan kepada dewa di altar klenteng Tri Dharma dimana Hu tersebut diminta.
Penglihatan mata batin saya, Julia berhasil mengirimkan rumah untuk almarhum ibunya. Ada beberapa kasus pengiriman rumah untuk arwah seperti ini. Ada yang dilakukan di halaman kelenteng ada juga yang dilakukan di halaman rumah sendiri Dengan pertolongan Hu yang diminta dari para dewa di altar klenteng Tri Dharma, semuanya berhasil diterima oleh almarhum keluarganya.
Mengenai perlu tidaknya dan apa keuntungan dan kerugian mengirim rumah untuk arwah, dapat dibaca di buku ke-4 dengan judul "Mengintip Perjalanan Arwah" halaman 85.
0 komentar
Post a Comment