Thursday, April 7, 2016

Jatah Jodoh dalam sudut pandang spiritual

Jatah Jodoh  dalam sudut pandang spiritual
Perjodohan manusia seperti gambar Puzzle. gambar yang terdiri dari banyak kepingan yang di-rangkai. Setiap orang mempunyai satu keping untuk dimasukkan ke dalam Puzzle itu. 

Dari banyak tamu saya yang konsultasi mengenai keharmonisan rumah tangga, terutama keharmonisan suami-istri. Banyak diantaranya ketidak cocokan suami istri ini muncul begitu saja tanpa diketahui sebabnya. Dan memang hal seperti ini dapat muncul karena ada unsur gaibnya, misalnya unsur pelet. Ilmu pelet dapat menyebabkan orang tidak senang menjadi senang / tertarik, tapi kekuatan pelet juga dapat menyebabkan orang senang menjadi tidak senang. 

Banyaknya kasus pernikahan yang tidak harmonis, bahkan ada yang menikah belum satu tahun sudah muncul ketidak harmonisan. Dan mulai punya pikiran untuk bercerai. Ada juga yang menikah sudah puluhan tahun dan bercerai. Dan juga ada yang sudah pacaran sepuluh tahun lebih, setelah menikah kurang dari 2 tahun sepakat untuk cerai. 

Banyaknya kasus ketidak harmonisan suami-istri ini mengusik saya untuk menelusuri dan meneliti secara spiritual, melihat dan mencari penyebabnya dengan "Teropong Spiritual", mencari penyebabnya secara "Aturan & Hukum di alam Spiritual". 

Banyak orang mengatakan, "Jodoh ditangan Tuhan". Apakah benar demikian? Sampai dimana Tuhan mengatur perjodohan manusia? Di Injil Matius 19, Yesus' Kristus mengatakan bahwa "Apa yang telah disatukan oleh Allah, Jangan dipisahkan oleh manusia." Tetapi Yesus Kristus juga mengatakan bahwa ada orang yang sejak dari rahim ibunya sudah ditentukan tidak dapat berkeluarga, juga ada orang yang tidak berkeluarga atas kehendaknya sendiri dan juga ada orang yang tidak dapat berkeluarga atas kehendak orang lain. Jadi apa arti dan makna kalimat "Jodoh ditangan Tuhan" tadi? 

Penjelasan yang saya terima dari Guru Roh saya adalah sebagai berikut: 

Perjodohan manusia seperti gambar Puzzle. gambar yang terdiri dari banyak kepingan yang di-rangkai. Setiap orang mempunyai satu keping untuk dimasukkan ke dalam Puzzle itu. Misalnya si A mempunyai satu keping Puzzle berbentuk U" warna putih, ini adalah "keping jodoh-nya. Keping berbentuk U dan warna putih ini dapat dipasang pada gambar awan berwarna putih, juga dapat dipasang ke gambar bunga warna putih atau dipasang pada gambar lantai warna putih. 

"Keping jodoh" berbentuk "U" warna putih milik si A ini adalah pemberian Tuhan,Jodoh ditangan Tuhan" sebab si A tidak dapat memilih sendiri. Akan tetapi si A mempunyai kebebasan untuk memasang "keping jodoh" ini di awan putih (atas), di bunga warna putih (menengah) atau di lantai warna putih (bawah). 

Maka manusia perlu mampu mempergunakan akal pikiran dan kecerdasannya untuk mempergunakan sisi bebasnya agar dapat meletakkan keping jodohnya di awan putih; tidak di lantai warna putih yang sering diinjak-injak. 

Seperti yang dikatakan oleh Yesus Kristus tadi, ada orang yang sejak berada di rahim ibunya sudah tidak dibekali "keping jodoh", ada juga orang yang memiliki "keping jodoh", tapi tidak mau memasangkan ke dalam gambar Puzzle jodoh, dan juga ada yang tidak dapat memasang keping jodohnya karena dihalangi orang lain atau kepingnya dirusak oleh orang lain.

Yang 'paling banyak berkonsultasi dengan saya adalah kasus pertama. tidak memiliki keping jodoh atau saya-sebut sebagai tidak mempunyai "jatah jodoh"

orang yang tidak mempunyai jatah Jodoh bukan berarti tidak dapat menikah. dia dapat saja menikah,karena sisi bebasnya memilih untuk menikah, hanya pernikahan ini tidak akan membawa kebahagiaan, pernikahan itu hanya membawa kekecewaan dan penderitaan. 


Beberapa kasus dibawah ini mungkin dapat memperjelas masalah ini :

A. Hidup sebagai biarawati
Wati, ibu rumah tangga berumur sekitar 50 tahun, Katholik. Bersama suaminya aktif di gereja sebagai anggota pengurus. 

Wati datang ke rumah saya ditemani tetangganya untuk konsultasi mengenai masalah rumah tangganya. Dia berniat cerai dengan suaminya karena mengetahui suaminya berselingkuh dengan teman perempuannya sesama pengurus gereja. Sebut saja teman perempuan ini bernama Elly dan suaminya Eddy. 

Keluarga Wati dan keluarga Elly berteman dekat, jadi mereka saling mengenal dengan baik. Wati sudah membina keluarganya selama hampir 30 tahun, anak paling besamya sudah akan menikah. Begitu juga Elly sudah menjadi nenek, sebab dia sudah punya cucu. 

Suami Wali yang selingkuh dengan Elly diketahui banyak umat gereja dan pengurusnya, sehingga membuat heboh kalangan gereja. 

Sudah banyak usaha dilakukan oleh kalangan gereja untuk menyelesaikan masalah perselingkuhan ini, tapi selalu kurang berhasil. Sampai-sampai diadakan doa bersama segala, tapi tetap tidak menghasilkan penyelesaian. Sehingga Wali memutuskan untuk bercerai saja dengan suaminya. Semuanya ini diceritakan Wati dan temannya kepada saya. 

Setelah melihat data pribadi Wati dan suaminya, juga Elly, saya mengetahui bahwa Wati sebenarnya tidak mempunyai jatah jodoh. Dalam kehidupan kali ini Wati tidak punya jatah berumah tangga. Keharmonisan rumah tangga Wati dan suaminya paling hanya berlangsung sekitar 2 tahun saja. Selebihnya sudah tidak harmonis lagi. Sampai akhirnya meledak menjadi keinginan untuk bercerai saja. 

Sifat yang dibawa oleh orang yang tidak mempunyai jatah jodoh, kalau menikah maka pernikahan tsb tidak akan membawa kebahagiaan, tapi selalu mengakibalkan kekecewaan dan penderitaan. Dengan lelaki siapapun Wali menikah, hasilnya pasti hanya kekecewaan dan penderitaan. Hanya mungkin bentuk dan jenis penderitaannya yang berlainan. 

Semuanya saya jelaskan pada Wati, terus terang saya katakan pada Wati bahwa saya tidak dapat menolong menghi tangkan penderitaan yang sedang dialami. Saya hanya dapat memberikan jalan keluar dengan bagaimana menyikapinya saja. 

Wati mengatakan bahwa dulu, sekitar satu tahun sebelum dia menikah dengan suaminya, dia pernah terlintas niatnya untuk menjadi biarawati, menjalani kehidupan menjadi suster. Tapi waktu niat itu disampaikan pada pacarnya- suaminya yang sekarang -pacarnya menjadi marah, sebab pacaran sudah bertahun-tahun, bagaimana mungkin mendadak berniat jadi biarawati. Akhirnya Wati mengikuti kemauan sang pacar dan menikah.

Saya jelaskan pada Wati. sebenarnya pada saat itulah Wati menerima "Signal" atau pertanda dari 'atas' bahwa "jalan hidupnya" tidak mempunyai jatah berkeluarga, tidak mempunyai pasangan hidup. Saya tawarkan pada Wati, bagaimana kalau dia mulai sekarang, menyikapi hidupnya, hidup sebagai seorang biarawati. Bukan menjadi biarawati beneran, tapi menyikapinya saja. Jalani hidup ini sebagai biarawati. Anggaplah suami sebagai kakak saja yang hidup serumah. Tidak usah peduli apakah dia mau pulang malam atau pacaran dengan siapa, cuekin saja. Toh dia hanya kakak saja, bukan suami lagi. 

Memang saya tahu hal ini mudah dikatakan tapi sulit dijalankan, tapi itulah jalan keluar yang saya tawarkan. Dengan demikian tidak perlu ada perceraian. keluarga tetap utuh, anak-anak tetap masih dapat berkumpul dengan kedua orang tuanya. Dan dalam pandangan orang lain, keluarga ini masih utuh. 

Sekitar satu minggu kemudian, istri saya diberitahu oleh teman Wati bahwa Wati serius menyikapi hidupnya sebagai "biarawati", dia menjalankan apa yang saya anjurkan "bagaimana menyikapinya." 

Semoga Wati dapat lewati hari-hari tuanya dengan tenang dan pasrah. 


Sedikit tambahan untuk penjelasan : 

Dari data pribadi Wali, suaminya dan Elly, saya tahu kalau Wali tidak ada jatah jodoh. Suami Wali dengan Elly mempunyai "tali-jodoh". Oleh sebab itu suami Wali mau selingkuh saja cari istri teman sendiri dan sudah nenek-nenek lagi. Tidak cari yang lebih muda. kasus ini mengingatkan saya pada peristiwa Putri Diana, Pangeran Charles dan Cannila dari Inggris menghebohkan dunia internasional. Diana tidak dapat bahagia walaupun diperistri pangeran pewaris tahta kerajaan karena Diana tidak mempunyai jatah jodoh. Dan Charles memilih selingkuh dengan Camilla yang sudah janda dan lebih tua sebab Charles dan Cannila mempunyai ikataii tali jodoh. Padahal untuk seorang Pangeran. Charles dapat saja memilih yang lebih muda dan lebih cantik dari Carmila. Itulah misteri hidup. 


B. Sepuluh tahun Sia-Sia 
Sekitar tahun 70-an, saya masih sebagai asisten di laboratorium tenaga listrik dan memimpin praktikum mahasiswa. Saya mengenal adik kelas saya sebut saja sebagai Mery dan Alex. Mery dan Alex pacaran sejak mereka masih di SMA, jadi di kampus mereka berdua selalu bersama-sama. Kuliah, praktikum, makan di kantin dll selalu bersama, sehingga mereka berdua tidak punya geng di kampus. Mereka berdua sama-sama mahasiswa yang berprestasi, sehingga waktu tulus sarjana juga bersamaan. 

Setelah lulus, mereka bekerja pada perusahaan yang berbeda, lalu mereka merayakan pernikahannya. Mereka masih terlihat rukun, harmonis dan selalu terlihat bersama-sama. Tidak sampai 2 tahun setelah mereka menikah, saya mendengai kabar bahwa mereka sudah cerai. 

Saya hampir tidak percaya, bagaimana mungkin mereka berdua yang sudah sekitar 10 tahun berpacaran Menikah belum genap 2 tahun sudah cerai. Sebetulnya apa yang mereka lakukan seiama pacaran itu. Apakah kurang waktu untuk saling mengenal pribadi masing- masing? Atau mereka berdua ahli akting sehingga masing-masing dapat berakting dan berpura-pura, menyembunyikan sifat-sifat jeleknya sampai demikian lama, dan baru terbongkar serta ketahuan setelah mereka menikah? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam pikiran saya waktu itu. 

Sepuluh tahun lebih setelah kejadian itu, setelah saya mampu menelusuri secara spiritual mcngenai "jatah jodoh" dan "tali jodoh". Saya mencoba meneropong kasus Mery dan Alex ini. Hasil penelusuran saya melalui teropong spiritual adalah Mery mempunyai jatah jodoh dan Alex pun mempunyai jatah jodoh. Tetapi Mery dengan Alex tidak mempunyai tali jodoh.Sehingga begitu mereka menikah, mulailah muncul ketidak harmonisan kehidupan suami istri. Dan berakhir dengan perceraian. Pacaran 10 tahun yang sia-sia. 


C. Sandra yang terus mencari 
Sandra berumur 31 tahun ditemani ibu dan kakak perempuannya datang untuk berkonsultasi mengenai jodoh. Sandra sudah berkali-kali pacaran, tapi selalu gagal, selalu putus di tengah jalan. Karena desakan orang tua dan keluarga. Sandra terus berusaha mencari pacar lagi, dan mencari lagi, tapi selalu gagal. 

Setelah meneliti data pribadi Sandra, saya tahu bahwa Sandra tidak mempunyai jatah jodoh. Sandra mempunyai strata roh Nirwana, dan inkarnasinya yang lalu adalah searang Bikhuni. Sandra dihalangi oleh roh pendampingnya untuk berumah tangga, sehingga Sandra dijauhkan dari pacar, agar Sandra jangan sampai menikah yang akan membuat Sandra menderita dan kecewa. Jadi gagalnya Sandra mendapatkan pacar untuk menikah adalah kehendak roh pendampingnya yang menolong Sandra agar terhindar dari kekecewaan dan penderitaan hidup yang lebih berat.

Bagi mereka yang tidak punya jatah jodoh dan tidak punya tali jodoh, yang belum terlanjur menikah, ada cara untuk mengurangi akibat pernikahan mereka. yaitu lakukan saja pernikahan tamasya. Jangan pakai segala macam upacara dan pemberkatan. termasuk upacara lamaran. Lakukan pernikahan hanya berbekal catatan sipil dan menikah tamasya. Kalau ini berhasil dilakukan, dapat mengurangi resiko ketidak harmonisan sampai tinggal 20% saja. 


Beberapa penyebab seseorang tidak mempunyai jatah jodoh dan tali jodoh adalah : 

  1. Karena karma di kehidupan masa lalu 
  2. Karena ikrar dan janji di inkarnasinya yang lalu 
  3. Karena melanjutkan kehidupan Bhiksu Bhikuni di inkarnasinya yang lalu. 

Oleh karena itu janganlah membuat ikrar atau janji untuk kehidupan yang akan datang, karena dapat berakibat negatif. 

Belum berhasil untuk berumah tangga dan tekanan serta desakan keluarga dan lingkungan memang sangat menyedihkan, akan tetapi kalau sampai menikah dan sudah punya anak akan jauh lebih menyedihkan dan menderita. Maka Sandra dicegah dan dihalangi jalan perjodohannya oleh roh pendampingnya.

Kasus yang dialami Sandra ini banyak saya temukan diantara para tamu saya. Juga banyak yang sudah terlanjur menikah dan punya anak, masalah rumah tangganya menjadi seperti neraka, diteruskan penuh penderitaan, berpisah juga tidak membawa kebahagiaan.

1 komentar:

  1. Mari bergabung bersama kami di situs togel dan casino online terpercaya AURADEWA.

    Kami menyediakan permainan :
    - Togel Online
    Singapura, Hongkong, Szechuan, Jayapura, Thailand dan Toto Macau.

    - Casino Online
    12D, 24D, Billiard, Head Tail, Poker Dice, Roulette, Sicbo, Oglok, Gong Ball, Suwit

    Kami juga menyediakan POKER ONLINE terbaik di GAPLE28
    GAPLE28 menyediakan Domino, Sakong, Capsa Susun, Poker, BandarQ.

    Hanya 1 ID anda bisa memainkan semua permainan yang ada.
    Minimal Deposit & Withdraw Rp. 10.000

    Untuk informasi lebih lanjut hubungi CS yang sedang bertugas di LiveChat ataupun :
    BBM : auradewa
    Line : auradewa88
    WA : 085242867561

    ReplyDelete