Kalimat sederhana tapi luar bisa maknanya, sesuai dengan hadits Rasulullah SAW bahwa kita itu harus secukupnya, sewajarnya, seperlunya, sekedarnya tapi harus sebanyak-banyaknya. |
أحبِب حبيبَك هونًا ما، عسى أن يكونَ بغيضَك يومًا ما وأبغِض بغيضكَ هونًا ما عسى أن يكونَ حبيبَك يومًا ما
"Cintailah orang yang kamu cintai sewajarnya, boleh jadi pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang engkau benci. Dan, bencilah orang yang kau benci sewajarnya, boleh jadi pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang engkau cintai.” HR. Muslim (II/37 an-Nawawi)
Jadi jelas donk kalau semuanya itu harus ditahap normal yang berarti tidak membebani dan tidak menghalangi kita untuk tetap dan lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.
tapi kenapa bersukur harus sebanyak banyaknya sedangkan yang lainnya gak boleh, karena syukur itu kewajiban bagi kita semua agar bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah, dan syukur itu penambah nikmat dan pembawa bahagia. tak peduli itu berkah atau musibah kita harus tetap bersyukur, karena semua yang terjadi kepada kita adalah rencana Allah agar kita semakin dekat lagi kepada Nya.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Terkadang Allah menjatuhkan musibah kepada kita agar kita lebih mendekatkan diri kepada Allah" percaya deh, tulisan itu 10000% betul.
Yukk, mari kita berlaku sewajarnya dan bersukur sebanyak-banyaknya, biar tambah berkah dan bahagia ☺☺☺
0 komentar
Post a Comment