Thursday, September 14, 2017

Kelenteng hian thian siang tee-welahan-jepara (bagian 1)

Kelenteng hian thian siang tee.
Jalan gang pinggir No : 4
 
welahan-jepara 59464 - jawa tengah

Xuan Tian Shang Di (Hian Tian Siang Tee) menjadi lebih populer di Tiongkok semasa Dinasti Ming ( 1368 - 1644) dimana Zhu Yuan Zhang selamat dari kejaran tentara Mongol (Dinasti Yuan) karena bersembunyi di kelenteng Xuan Tian Shang Di yang ada di gunung Wudang. Setelah itu Zhu Yuan Zhang berhasil menjadi kaisar Dinasti Ming yang pertama. Pada masa itu, banyak kelenteng Xuan Tlan Shang Di didirikan. Bahkan Dewa Xuan Tian Shang Di banyak dipuja tidak hanya di kantor-kantor pemerintah tetap juga berada di perusahaan-perusahaan milik negara. 

Di Indonesia kesaktian dan kemukjizatan Dewa Xuan Tian Shang Di ( Hian Tian Siang Tee ) di kelenteng Welahan telah terbukti banyak menolong warga dari berbagai permasalahan termasuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Salah satu buktinya adalah kesembuhan R.A. Kartini.

Pada akhir abad XIX, ketika R.AKartini masih kecil, beliau menderita sakit keras. Beliau sembuh dengan abu Kongco Hian Thian Siang Tee Welahan, Jepara. Adapun sebagian dari surat R.A. Kartini yang ditulis pada tanggal 27 Oktober 1902, yang dapat dibaca dan buku: "Kartini, Surat-surat Kepada Ny, R.M. Abendanon-Mandri dan Suaminya", seri terjemahan KITLV-LIPI yang diterbitkan oleh Djembatan tahun 1992 di Jakarta halaman 372, adalah sbb:

Gambar: R.A.KARTINI

Ketahuilah Nyonya, bahwa saya anak Buddha, dan itu sudah jadi alasan pantang makan daging. akt kecil saya sakit keras, para dokter tidak mampu menolong kamiy mereka putus asa. Datanglah seorang Cina (orang hukuman yang bersahabat dengan kami, anak-anak). Dia menawarkan diri menolang saya. Orang tua kami menerimanya dan saya sembuh. Apa yang tidak berhasil dengan obat-obatan kaum terpelajar. berhasil dengan 'obat' tukang jamu'. iya menyembuhkan saya dengan menyuruh saya minum abu lidi sesaji kepada patung kecil dewa cina.

Karena minuman itulah saya menjadi anak leluhur suci cina itu, yaituSantik-kong dari welahan. Kira-kira setahun yang lalu kami berkunjung  pada leluhur suci itu, saya toh harusbelajar kenal bapak saya yang besar itu. Itu patung dari emas yang siang malam didupai Pada wabah Penyakit menular berjangkit, patung itu dibawa berkeliling ke sana ke mari dengan upacara untuk menolak pengaruh roh-roh jahat. Hari ulang tahun leluhur suci itu selalu dirayakan dengan meriah sekali. Orang-orang Cina dari mana-mana berdatangan. Dan penduduk Cina tua dari kota itu kami dengar legenda patung emas yang sungguh-sungguh hidup bagi bangsa Cina itu.



Baca juga : Sejarah klenteng hian thian siang tee-welahan-jepara ( bagian 2)

1 komentar: