l. unsur SpirituaL
Yang saya maksud dengan penyembuhan spiritual adalah penyembuhan yang mempergunakan kekuatan dan karunia Ilahi yang diperoleh dari mcnjalani laku spiritual. Atau penyembuhan yang diperoleh dari memohon kepada para roh suci dan dewa. Oleh karena itu didalam penyembuhan spiritual ini banyak berisi unsur-unsur spiritual yang ikut berperan dalam menyembuhkan penyakit dalam tubuh manusia, seperti :
• Ketulusan dan kebersihan hati nurani
• Prilaku baik, amal baik dan ibadah baik. atau yang disebut raport perjalanan hidupnya
• Kadar karma buruknya dan hukum sebab-akibat yang bekerja pada diri seseorang.
Kesemuanya ini ikut berperan dalam proses penyembuhan spiritual. Amal mempunyai peran yang sangat besar, sebab besamya amal seseorang menentukan besarnya wadah untuk dapat menerima karunia Illahi pada diri seseorang. Yang telah anda berikan menentukan yang akan anda terima.Mengenai raport perjalanan hidup, skala kadar karma buruk (SKKB) dan pengelolaan karma telah saya jelaskan dalam buku saya yang pertama berjudul "Ibadah dari Vihara ke Vihara".
2. Memohon Kepada Dewa dan Roh Suci
Memohon kesembuhan kepada para dewa dan roh suci adalah gampang-gampang susah. Tergantung unsur-unsur spiritual yang ada pada diri seseorang, juga tergantung pada penyebab penyakitnya. Ada penyakit yang dapat langsung disembuhkan oleh para dewa, tetapi juga ada penyakit yang penyebabnya tidak dapat disentuh oleh para dewa karena adanya aturan dan hukum-hukum di alam gaib. Seperti penyakit pembayaran karma dan penyakit yang disebabkan ilmu warisan.
Akan tetapi dengan memohon kepada para dewa di Vihara, setidaknya anda dapat mengetahui ada tidaknya penyakit non medis dan ke arah mana jalan menuju kesembuhan yang baik anda jalani. Apakah harus meminta tolong kepada si A, si B, atau si C yang anda tahu atau kenal. Kalau perlu dokter, anda dapat juga menanyakan perlu ke dokter A, B, atau C.
Di Vihara-vihara "ASLI" umumnya tersedia resep-resep obat, yang obatnya dapat dibeli di toko-toko obat Shin-She. Kalau mendapat izin dari dewa di altar, anda juga dapat memohon obat untuk penyakit anda.
3. Penyakit Pembayaran Karma
Karma buruk dihasilkan oleh perbuatan tidak baik yang menyebabkan mahluk lain menderita, kamia buruk tidak dapat dibayar dengan karma baik, sebab karma baik dan karma buruk berdiri sendiri-sendiri. Karma baik menghasilkan pahala kebahagiaan dan karma buruk menghasilkan hukuman penderitaan. Jadi karma buruk hanya dapat dihilangkan dengan cara membayarnya, pembayarannya dengan menjalani penderitaan. Penderitaan ini dapat berbentuk penyakit, penyakit inilah yang saya sebut sebagai penyakit pembayaran karma buruk.
Beberapa kali saya pernah melihat iklan, si A dapat menghilangkan karma buruk atau menghapu karma buru se-seorang, atau si B dapat memindahkan karma buruk seseorang ke binatang. Anda jangan langsung percaya oleh iklan semacam ini, walaupun secara pandangan duniawi atau faktanya kelihatan benar, si sakit sembuh setelah diterapi oleh si A atau si B.
Dari pandangan spiritual, yang dilakukan si A atau si B bukanlah menghilangkan atau memindahkan karma buruk, melainkan hanya penundaan pembayaran kanna buruk.Mungkin si A atau si B juga tidak tahu kalau yang mereka lakukan hanya menghasilkan penundaan karma saja. Karma sifatnya sangat pribadi, tidak dapat diwariskan, dipindahkan maupun dihilangkan, bahkan tidak dapat di-kurangi tanpa melakukan pembayaran. Akan tetapi karma dapat berubah, dapat ditunda, juga dapat dipercepat.
4. Penundaan Karma
Walaupun karma dapat ditunda pembayarannya, tapi penundaan karma haruslah dilakukan dengan tujuan yang baik dan benar. Jangan sembarangan dilakukan pada setiap orang yang sedang sakit atau menderita, juga harus dilakukan oleh seorang spiritualis yang sudah mencapai tingkat pemahaman yang cukup tentang untung-ruginya penundaan karma. Penundaan karma dapat berakibat positip juga dapat berakibat negatip untuk si sakit.
Penjelasannya akan lebih mudah dimengerti kalau saya gunakan suatu perumpamaan seperti di bawah ini.
Berbuahnya karma baik dan karma buruk, atau datang-nya karma baik dan karma buruk seperti ban-berjalan dalam proses produksi di sebuah pabrik. Ban-berjalan ini membawa karma baik dan karma buruk seseorang. Waktu kedatangan karma-karma ini tidak teratur dan tidak periodik-simetris, artinya tidak datang secara bergantian teratur, seperti karma baik. disusul karma buruk, disusul karma baik lagi dan buruk lagi dan seterusnya. bukan seperti itu. melainkan sesuai dengan amal-perbuatannya.
Kalau dilakukan penandaan karma-karma buruk misal- selama 6 bulan atau l tahun, maka karma-karma buruk itu akan berkumpul dan bertumpuk disuatu titik atau tempat dan setelah habis waktu penandaannya, maka tumpukan karma buruk yang telah menjadi begitu besar akan menimpa orang tersebut sehingga dia akan sangat menderita, mungkin juga tidak mampu bertahan lagi. Ini adalah akibat negatip dari penundaan karma buruk. Jadi untuk melakukan penandaan karma buruk, seorang spiritualis harus mampu mengetahui besamya SKKB si sakit, berapa lama penundaan itu perlu dilakukan agar si sakit dapat tertolong. Selama penundaan, apa yang perlu dilakukan oleh si sakit, dll. Tidak setiap orang baik untuk melakukan penundaan karma buruk.
Selama ini kami hanya pernah dua kali saja me-lakukan penundaan karma, itupun hanya untuk waktu yang relatip singkat antara 1 minggu sampai sekitar 1 bulan. Hanya untuk memberi kesempatan si sakit memulihkan kekuatan jasmani nya.
5. Pelindung Diri dan Penangkal
Memberikan perlindungan terhadap gangguan gaib atau gangguan non medis kadang kala dibutuhkan dalam situasi yang mendesak, seperti untuk menjaga kiriman~santet'' yang dikirim secara beruntun dan periodik. Untuk memberikan perlindunganterhadap. gangguan jin jahat karena di tempat tinggalnya berada di daerah habitat mahluk halus yang jahat atau untuk memberikan perlindungan seseorang yang melewati tahun "ciong" atau tahun "naas" nya,yang membuat aura pelindung dirinya terganggu, menipis atau retak-retak sehingga perlu mendapatkan pelindung diri tambahan.
Pelindung diri yang paling praktis dan efifisien adalah melakukan ritual "kwee-pang" menjadi anak angkat dewa dan roh suci di altar vihara. Penjelasan mengenai "kwee-pang telah saya tulis dalam buku saya yang pertama berjudul "Ibadah dari "Vihara ke Vihara."
Tidak ada pelindung diri yang sifatnya mutlak, tergantung kekuatan penyerangnya, kalau pelindungnya lebih kuat akan selamat, dan kalau penyerangnya lebih kuat, akan tembus juga. Hanya setidak-tidaknya kekuatan penyerangan itu sudah berkurang,telah diredam sebagian oleh pelindung diri yang ada. Pelindung diri yang paling baik adalah pelindung yang dibangun oleh diri sendiri, hanya hal ini membutuhkan waktu yang lama dan bertahap.
Kertas "HU" adalah pelindung diri yang diberikan oleh para dewa yang ada di altar Vihara, umumnya mempunyai jangka waktu (life-time), jadi perlu dievaluasi dan diperbarui untuk jangka waktu tertentu, umumnya hanya untuk jangka waktu l tahun. Kalau "HU" tersebut bukan berasal dari altar Vihara, tetapi diperoleh dari seorang suhu atau bhiksu atau spiritualis, sebaiknya "HU" tersebut dibawa ke altar Vihara dan tanyakan kepada sang dewa di altar, apakah "HU" tersebut berisi kekuatan dari garis Ilahi? Apakah cocok untuk melindungi diri anda? Saya sering menemukan Hu pelindung diri yang bukan berasal dari altar Vihara, "isi" nya bukan dari garis Ilahi. Yang saya maksudkan dengan "HU" yang berasal dari altar Vihara adalah kertas Hu yang pengisian kekuatannya dilakukan di depan altar utama Vihara dengan memohon kepada sang dewa. Bukan oleh orang lain walaupun masih dalam lingkungan Vihara.
•"HU" adalah kertas jimat dengan tulisan mandarin, ada banyak macam kertas jimat dengan tulisan huruf Arab, Jawa, India, Thai dll. Yang perlu diwaspadai bukan hurufnya melainkan "isi" kekuatan gaibnya. Apakah berasal dari garis Illahi atau tidak, anda perlu mengetahuinya, kemudian apakah "isi nya cocok untuk kebutuhan anda, misalnya yang di- butuhkan untuk perlindungan keselamatan keluarga, isinya untuk perlindungan tempat kerja atau tempat usaha, jadi tidak cocok. Pelindung diri juga dapat berupa kristal, batu akik, batu cincin dan benda-benda lainnya yang telah diisi kekuatan supranatural. Akan tetapi juga ada benda-benda yang dari asalnya sudah mempunyai sifat alam yang positip (YANG) seperti besi kuning, batu mirah delima, pasir laut dari pantai Tanjung Harapan Afrika Selatan, dll.
Penangkal gangguan digunakan untuk memberikan perlindungan pada rumah atau gedung, seperti penangkal petir untuk melindungi gedung dari sambaran petir. Sering karena lokasi dan kondisinya, sebuah rumah perlu diberi penangkal gangguan gaib. Biasanya istri saya mempergunakan paku mas dan pasir laut untuk memberikan perlindungan rumah dan gedung. Telor angsa juga dapat di- gunakan "untuk penangkal rumah atau ruang kerja, cermin cekung yang dipasang di atas pintu utama dan masih cara-cara yang lain, menurut kepercayaan dan adat budaya setempat.
Satu hal yang selalu perlu diingat adalah Pelindung dan penangkal yang mutlak. Masih tergantung kebersihan rohani dan hati'nurani yang dilindungi. oleh karena itu dalam perjalanan hidup ini seseorang Perlu mempunyai raport Perjalanan Hidup yang baik, yaitu mempunyai laku baik, amal baik dan ibadah baik, sehingga raportnya menjadi biru.
6. Beberapa Penyebab Kegagalan
Kegagalan penyembuhan spiritual bukan hanya disebabkan oleh unsur-unsur spiritual yang ada pada seseorang, juga dapat disebabkan oleh motivasi dan keseriusan si sakit, seperti:
a. Mau pengobatan / penyembuhan yane instan dan tahu beres. Semuanya minta orang lain yang mengerjakan. Dan sekali datang langsung sembuh.
b. Kurang serius dan tidak yakin, hanya untuk coba-coba saja.
c. Jenuh dan terpaksa. Karena telah banyak usaha penyembuhan dilakukan, semuanya tidak ada hasilnya. Mau berobat karena terpaksa untuk memenuhi keinginan keluarga atau teman. Jadi ada penolakan dari dalam diri si sakit
d. Pelecehan,terhadap para roh suci dan dewa dari aliran apapun. Sebab tidak banyak orang yang dapat mengetahui bahwa roh suci A dari aliran X adalah roh suci yang sama dengan roh suci B dari aliran Y.Pernah terjadi si sakit yang mempunyai kepercayaan aliran X memohon penyembuhan kepada roh suci A. Tapi dia juga melecehkan roh suci B karena beda aliran kepercayaannya. Dia tidak tahu bahwa roh suci A dan B adalah roh suci yang sama. Turun di aliran X sebagai A dan turun di aliran Y sebagai B.Jadi sebaiknya jangan melecehkan para roh suci dari aliran lain. DIAM adalah EMAS.
e. Terlambat, karena tidak tahu dan tidak percaya, maka organ tubuhnya keburu sakit parah atau rusak, sehingga walaupun gangguan non medisnya sudah dibersihkan, unsur penyakit medisnya sudah sulit disembuhkan. Keburu cacat.
7. Beberapa Informasi
Beberapa informasi ini saya kira ada baiknya untuk diketahui dalam penyembuhan spiritual. Dalam menjalani laku spiritual saya dan istri dibimbing oleh guru roh. dan menerima banyak ajaran serta rambu-rambu yang perlu kami taati. Ada 4 buah rambu yang kami pakai sebagai pegangan dalam menolong orang dari gangguan-gangguan non medis atau gangguan mahluk halus.
• Rambu l
Jangan menolong tanpa diminta, jangan menawarkan jasa dan jangan membantu pihak yang salah.
• Rambu 2
Jangan menantang bahaya, apalagi menantang gaib.
• Rambu 3
Jangan melakukan diluar karunia Ilahi yang telah kau terima.
• Rambu 4
Selalu waspada, hati-hati dan teliti, pakai akal pikiran dan kecerdasanmu untuk menganalisanya.
Dalam logika duniawi, menolong tanpa diminta lebih baik dibandingkan menolong setelah diminta. Tidak demikian di alam gaib atau alam spiritual. Dengan mempergunakan daya spiritual hasil laku spiritual untuk menolong orang, menolong tanpa diminta mengandung unsur ikut campur urusan orang lain, dan ini merupakan unsur kesalahan. Dalam menolong seseorang saya tidak diperbolehkan membuat kesalahan sekecil apapun, saya harus tetap menjaga posisi saya pada posisi yang benar.
Pernah suatu hari, satu rombongan raja jin diiringi pasukannya datang ke rumah saya, memprotes dan mengancam saya untuk tidak ikut campur urusannya. Saya beritahu bahwa saya tidak ikut campur urusannya, selama manusia yangdiganggu oleh anak buahnya tidak meminta tolong pada saya. Sebab sayapun didalam menolong manusia tidak mau di- campuri. Sambil tetap marah dan mengancam mengatakan bahwa dia sudah memperingatkan, akibat dan resikonya tanggung sendiri. Mereka meninggalkan rumah saya menuju keratonnya di lereng timur Gunung Semeru.
Jangan menawarkan jasa, sebab menawarkan jasa juga mengandung unsur ikut campur urusan orang lain.Apalagi menolong dan membantu pihak yang salah, ini berarti saya memposisikan diri saya di pihak yang salah. Jangan menantang bahaya, apalagi menantang gaib.
Menantang adalah perbuatan yang dilarang oleh guru roh saya, apalagi menantang, menerima tantangan saja saya dilarang.
Contoh menantang bahaya adalah mentang-mentang sudah punya ilmu dan guru sakti yang melindungi lalu men-coba ilmunya dengan mendatangi tempat-tempat bahaya dan rawan kejahatan. Menantang gaib lebih bahaya lagi, sebab gaib tidak dapat dilihat maupun diperhitungkan. Mengukur kemampuan diri sendiri saja tidak bisa, apalagi mengetahui kemampuan dan kekuatan mahluk gaib. Jadi jangan menantang gaib.
Didalam menjalani laku spiritual seseorang akan mendapatkan berkah dan bekal untuk menjalankan misinya. Berkah dan bekal yang diberikan oleh Allah melalui utusan-utusannya seperti para roh suci dan dewa serta malaikat. Bagi orang-orang yang tidak menjalankan misi, berkah itu diberikan sebagai bonus dari laku tirakatan dan olah batin yang dilakukan. Berkah dan bekal dari Allah ini saya sebut sebagai karunia Ilahi. Seseorang dalam menjalani laku spiritual dapat memperoleh satu atau lebih karunia Ilahi, bahkan dapat memiliki 5 karunia Ilahi sekaligus. Misalnya karunia Ilahi untuk penyembuhan penyakit, untuk mengusir gangguan mahluk halus, untuk melindungi seseorang dari serangan jin untuk meramal. dll. Seseorang yang mempunyai karunia Ilahi untuk menyembuhkan penyakit, jangan gunakan berkah dan bekal itu untuk meramal. Akan menimbulkan masalah dikemudian hari.
Guru roh saya selalu memperingatkan saya untuk selalu waspada, hati-hati dan teliti menghadapi gaib. Selalu diingatkan pula untuk memakai akal pikiran dan kecerdasan untuk menganalisa kasus-kasus yang dihadapi.
Dimensi gaib di mata manusia hanya terlihat samar- samar saja, oleh karena itu, mata gaib, telinga gaib dan roso gaib mudah ditipu oleh mahluk-mahluk gaib, terulama oleh jin. Jin yang memiliki kesaktian tinggi dapat memakai jati diri siapapun dan dimanapun, oleh sebab itu perlu untuk selalu waspada, hati- hati dan teliti, pakai akal pikiran dan kecerdasan kita untuk menganalisa setiap kasus sebelum melakukan tindakan pertolongan atau penyembuhan terhadap penyakit-penyakit non medis.
Perlu diketahui dulu siapa pihak yang salah dalam kasus ini apa penyebabnya, dari mana asalnya, siapa saja yang bakal dihadapi, bagaimana "kekuatan"nya, apakah kita mampu mengatasinya. Semuanya ini harus jelas dulu untuk bahan Kepada siapa kesemuanya ini dapat ditanyakan? Anda dapat bertanya kepada Para dewa dan roh suci yang ada di altar vihara.dewa yang membimbing, anda dalam-laku spiritual yang saya sebut sebagai Guru Roh- Siapa "guru 'roh" seseorang dan bagaimana cara memperoleh guru roh? penjelasan nya akan saya tulis dalam buku "menelusuri jalan spiritual".
0 komentar
Post a Comment