2. Kebahagiaan adalah perasaan gembira yang berasal dari dalam hati, bukan merupakan kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
3. Hati manusia yang suci akan menciptakan dunia yang harmonis, aman, tenteram, karena segalanya dapat teratasi dengan baik dan sempuna.
4. Kedamaian di dunia berawal dari niat baik (Anda) sedangkan bencana yang terjadi di dunia berawal dari sekilas niat jahat yang timbul.
5. Lebih baik menenangkan batin sendiri daripada berusaha mencari lingkungan yang tenang.
6. Hati yang mengenal rasa puas akan membawa berkah, sedangkan hati yang tidak mengenal rasa puas akan mendatangkan bencana.
7. Segala kondisi tercipta oleh hati manusia. Ketika jiwa dan raga kita terbebas dari noda, pada saat itulah alam kehidupan ikut menjadi suci dan bersih.
8. Sikap rendah hati adalah baik, namun jangan berlebihan sehingga diremehkan orang. Berusahalah memanfaatkan kerendahan hati untuk mengoptimalkan potensi diri agar dapat berbuat lebih.
9. Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri Sendiri.
10. Biarpun fisik seseorang kurang sempurna, asal ia memiliki batin yang sehat, ia pun dapat mengembangkan kemampuan intuitifnya seperti orang lain.
11. Kesulitan dan kerisauan yang berlapis akan dapat diatasi secara baik dengan usaha dan kesungguhan hati.
12. Orang yang berani memikul tanggung jawab memiliki tenaga yang berlimpah karena mereka melakukannya dengan sukacita serta mampu mengubah tekanan menjadi panggilan jiwa.
13. Kehidupan memiliki nilai dan makna ketika kita sanggup bertahan terhadap cobaan dalam berbagai keadaan.
14. Kemampuan intuitif sulit dikembang- kan apabila kita berpikir terlalu rumit dan terlalu risau dalam menghadapi segala hal.
15. Dalam melakukan perbuatan baik, Janganlah menghitung berapa banyak yang telah dilakukan. Asalkan sesuatu pantas dilakukan, maka lakukanlah dengan sepenuh hati.
16. Bila semua orang dapat bersumbangsih dengan cinta kasih yang tulus dan murni, pelita harapan akan menyala di berbagai pelosok gelap di dunia.
17. Kita harus dapat mengelola lahan batin diri sendiri dan harus dapat menjalin jodoh baik yang luas dengan orang lain.
18. Keberadaan cinta kasih di dalam hati akan membangkitkan kekuatan yang tidak terhingga. Setelah berikrar untuk bersumbangsih, maka tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan.
19. Kebencian tidak akan timbul bila kita selalu memperluas ruang lingkup cinta kasih universal di dalam hati.
20. Berdana dengan suka cita dan ikhlas akan mendatangkan pahala, berdana dengan pamrih tidak akan mendatang- kan pahala.
21. Bantuan yang diberikan tanpa pamrih, akan disambut dengari kesukacitaan oleh penerima bantuan. Rasa sukacita ini , Menghilangkan kelelahan jiwa dan raga Yang dirasakan pemberi bantuan.
22. Tujuan yang diinginkan akan tercapai apabila memiliki cita-cita dan keteguhan hati.
23. Batin menjadi semakin tenang tanpa beban bila kita memberi dengan tulus ikhlas.
24. Kesulitan muncul karena kemampuan diri yang masih kurang, permasalahan muncul karena cara penyelesaiannya yang keliru.
25. Tidak berdaya adalah suatu keadaan dimana kita belum menemukan cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan.
26.Berdana yang sesungguhnya adalah ketika memberikan sesuatu kepada orang lain tanpa penyesalan dan kerisauan.
27. Kehidupan akan terasa damai apabila kita mampu menerima segala hal yang terjadi dengan lapang dada dan menyelesaikan- nya dengan hati yang tenang.
28. Genggamlah niat baik yang timbul seketika dan pertahankanlah niat baik itu.Yang terpenting adalah dapat menyadari niat baik seperti apa yang timbul di dalam hati kita.
29. Kemampuan untuk mendapat keuntungan materi bukanlah suatu keistimewaan. Kemampuan untuk menghargai waktu barulah suatu kebanggaan.
30. Kita harus berlomba dengan waktu, menggenggam dan memanfaatkannya sebaik mungkin. Jangan biarkan hari demi hari berlalu sia-sia tanpa menghasilkan sesuatu.
31. Pagi hari adalah waktu yang paling berharga. Gunakanlah waktu pagi untuk menyadari kesalahan yang telah kita lakukan kemarin dan merencanakan cara kita memanfaatkan hari ini.
32. Kehidupan terus berkurang dalam hitungan detik. Kita harus senantiasa mawas diri dan mengingat bahwa ajal bisa datang kapan saja.
33. Hadapilah masa sakit sebagai sesuatu yang alami. Beristirahatlah saat sakit dan bekerjalah kembali setelah sembuh. Jangan biarkan waktu berlalu dengan sia-sia.
34. Perjalanan waktu dan hari serta perubahan pada manusia dan hal lainnya selalu terjadi dalam sekejap mata. Meminta detik-detik waktu berhenti berjalan, merupakan hal yang mustahil.
35. Perbuatan baik harus diwujudkan dalam tindakan nyata, kebijaksanaan yang tumbuh dari perbuatan baik ini baru benar-benar bermanfaat di dalam kehidupan.
36. Meskipun waktu adalah benda yang abstrak, namun bila kita dapat memanfaatkannya dengan baik, ia akan membantu tercapainya misi dan tekad kita.
37. Kita harus berusaha keras agar hidup tidak dilalui dengan penyesalan, hidup yang demikian baru dikatakan bermakna.
38. Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu kita khawatirkan apabila tidak pernah melangkah demi meraih kemajuan.
39. Janganlah kita terus terkenang masa lalu atau mengkhayalkan masa depan, kita harus memanfaatkan sepenuhnya waktu sekarang dan bekerja keras mencapai kemajuan.
40. Jalanilah setiap detik kehidupan dengan penuh kesungguhan, hadapilah segala sesuatu dengan penuh kesadaran dan kewaspadaan.
41. Waktu hidup kita akan terus berkurang sedangkan kesadaran jiwa akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
42. Dalam satu bulan, total waktu yang seseorang gunakan untuk makan sekitar 3 hari dan untuk tidur sekitar 10 hari. Jadi, berapa waktu yang tersisa untuk mengembangkan kemampuan intuitifnya?
43. Daripada selalu saling berhitungan dengan orang lain, lebih baik saling berhitungan '(cermat) dengan waktu. Andaikan dapat memanfaatkan waktu dengan lebih baik, kita akan dapat membangun hidup yang lebih berhasil.
44. Daripada berhitung untuk mendapatkan waktu istirahat satu-dua hari dalam seminggu, lebih baik berhitung dengan diri sendiri untuk memanfaatkan setiap detik untuk memperkaya batin.
45. Waktu dapat digunakan untuk menyempurnakan pelatihan diri, sebaliknya bila tidak hati-hati juga menimbun karma buruk.
46. Lebih baik kita merelakan waktu lima menit untuk menunggu orang lain, namun jangan membuat orang lain menunggu barang satu menit pun.
47. Kehidupan yang banyak dihabiskan untuk menghadapi hal-hal kecil yang tidak berguna atau memiliki pandangan menyimpang hingga terus menciptakan karma buruk adalah kehidupan yang sama sekali tidak bermakna.
48. Kehidupan tidak akan berlalu sia-sia bila kita menggenggam dan memanfaat-kan waktu dan ruang dengan baik, serta menghargai hubungan antar manusia.
49. Kita harus menangkap setiap kesempatan untuk berbuat baik, sebab kesempatan yang terlepas tidak akan pernah kembali dan segalanya menjadi terlambat.
50. Niat baik dan niat jahat selalu saling beradu setiap detik, berkah dan malapetaka dapat datang bergantian setiap saat.
51. Lebih baik memohon agar diri kita dapat menolong orang lain dibanding memohon kepada Buddha agar permintaan kita dikabulkan.
52. Ketika hidup kita penuh berkah, kita harus segera menciptakan kembali berkah dan jangan pemah menunda, sebab kita tak dapat memprediksi masa depan.
53. Hati manusia jernih bagaikan air yang bersih. Untuk men jernihkan air yang keruh diperlukan waktu yang cukup lama, sebaliknya untuk mengeruhkan air yang jernih hanya perlu beberapa detik saja.
54. Pada umumnya orang merasa sibuk karena hatinya yang gelisah tidak menentu, padahal orang sibuk yang sesungguhnya adalah mereka yang sibuk mengerjakan sesuatu namun hatinya tetap tenang.
55. Bersyukurlah atas tubuh yang sehat, yang membuat kita mampu mengembangkan kemampuan intuitif dalam kehidupan. Bersyukurlah bahwa pada masa yang penuh bencana dan penderitaan ini, dunia masih aman dan selamat.
56. Sifat baik ataupun jahat, keduanya berawal dari satu kebiasaan.Berusahalah untuk menjadikan perbuatan baik sebagai pelajaran hidup agar cinta kasih universal dan rasa syukur terus mengalir dalam batin.
57. Bagi pasien yang tidak mampu menggerakkan kakinya, bisa berjalan merupakan sebuah karunia. Namun orang yang bisa berjalan dengan leluasa malah tidak terpikir untuk berterima kasih kepada sepasang kakinya.
58. Bersumbangsih tanpa pamrih yang membangkitkan rasa terima kasih dalam diri orang yang dibantu adalah menjalin jodoh baik.
59. Berterima kasih kepada orang lain dan puas pada diri sendiri adalah kebahagiaan dalam hidup.
60. Makna kebahagiaan bukan terletak pada keberadaan harta benda, melainkan pada keberadaan cinta kasih dalam hati.
61. Orang yang dapat berterima kasih akan selalu menerima ungkapan terima kasih dari orang lain. Orang yang memiliki cinta kasih universal akan selalu dikasihi orang lain.
62. Jika ingin memperoleh ilmu pengetahuan yang tinggi, kita harus menghormati guru, belajar dengan giat dan sungguh-sungguh, dan yang terpenting berterima kasih atas bimbingan guru yang tanpa pamrih.
63. Sebagai searang manusia hendaknya tahu membalas budi, renungkanlah dari mana tubuh kita berasal, betapa sulitnya orangtua membesarkan dan mendidik kita, dan apa yang harus kita lakukan untuk membalas budi luhur mereka.
64. Nasi yang kita makan berasal dari hasil jerih payah para petani, pekerja penggilingan padi, pedagang beras, dan juru masak. Karena itu, kita harus berterima kasih atas segala jerih payah mereka.
65. Seharusnya kita mensyukuri bahwa setiap hari saat kita bangun, tubuh kita cukup sehat untuk bisa turun dari tempat tidur. Dengan lebih banyak bersyukur, keluhan akan semakin berkurang.
66. Dalam menghadapi makhluk hidup maupun benda mati, kita harus hadapi dengan sikap hormat, sayang, dan penuh syukur. Kita harus menghargai jalinan jodoh dan berkah.
67. Bila mampu menyayangi bumi, menghargai kehidupan, mengurangi nafsu keinginan, dan menjaga pola hidup sederhana, bumi akan berkembang ke arah yang lebih baik dan membuat semua makhluk hidup memiliki hidup yang damai, aman, dan indah.
68. Cinta kasih individual dan cinta kasih universal harus berjalan seiring. Hadapilah keluarga dengan bijaksana dan perlakukan semua makhluk dengan welas asih. Jadi, jika kita ingin menyadarkan semua makhluk, kita juga harus menyadarkan keluarga sendiri.
69. Budaya humanis adalah kesempurnaan nilai sebuah kepribadian dan merupakan pemahaman yang diperoleh setelah berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
70. Hargailah kehidupan dengan tidak membeda-bedakan batas negara dan suku bangsa, curahkanlah kasih sayang universal sepanjang masa untuk membentangkan jalan kehidupan bagi orang yang menderita di dunia.
71. Berusahalah sekuat tenaga untuk bersumbangsih bagi masyarakat dengan adil dan tidak membeda-bedakan, pandanglah setiap sebagai orang yang pantas dihargai dan dihormati.
72. Kekuatan yang baik bagaikan air yang jernih mengalir hening tanpa suara. Sedangkan kekuatan buruk bagaikan air yang keruh mengalir deras bergemuruh. Bila kita ingin agar kekuatan yang baik lebih besar daripada kekuatan yang buruk, satu-satunya cara adalah dengan menghimbau lebih banyak orang ikut melakukan kebajikan.
73. Bila kita telah membina sikap tahu bersyukur sejak kecil, setelah dewasa baru dapat bersumbangsih bagi masyarakat.
74. Terhadap hal-hal yang benar, lakukanlah tanpa ragu-ragu dan jangan berhenti di tengah jalan. Walaupun kehidupan dapat berakhir, namun kemilau cahaya kesadaran jiwa akan menerangi alam kehidupan. Inilah makna kehidupan yang sesungguhnya.
75. Sikap tahu berterima kasih dapat menghapus segala permasalahan yang timbul antar sesama manusia.
76. Tidak ada yang sempurna dalam kehidupan manusia. Dalam kondisi ini yang perlu dikhawatirkan adalah kecenderungan untuk menutup-nutupi ketidak-sempurnaan tersebut. Dengan mengakui kesalahan, hidup kita menjadi lebih baik. Dengan bertobat, hidup kita menjadi lebih suci.
77. Orang yang belum pernah menghadapi cobaan hidup, tak akan pernah berhasil melatih kelembutan hatinya.
78. Dalam bersikap dan menangani masalah, kejujuran lebih penting dibandingkan keahlian; dan bersikap ramah lebih baik dibandingkan bersitegang. Jika kita dapat menghadapi kegagalan dan halangan dengan rasa syukur, dengan sendirinya kita dapat bersikap tenang dan sabar.
79. Bila hati kita dapat merasa puas, tidak. akan muncul kecurigaan pada orang lain. Bila hati kita dapat merasa bersyukur, maka akan terjalin hubungan yang didasari kasih sayang.
80. Jika ingin mendapat tempat dalam masyarakat, kita harus penuh pengertian, lapang dada, dan penuh syukur, sehingga kita baru bisa menghapuskan kerisauan yang muncul dari permasalahan antar sesama.
81. Kesulitan yang kita hadapi merupakan kesempatan yang sangat baik untuk menumbuh kembangkan kekuatan dalam mengatasi segala cobaan, membangkitkan semangat juang untuk maju, dan mencegah kita lebih terjerat dalam arus mengejar ketenaran dan keuntungan.
82. Jangan merasa khawatir atas banyaknya orang atau masalah yang harus dihadapi. Karena orang dan masalah boleh saja banyak, namun jangan sampai hal tersebut menimbulkan permasalahan.
83. Pada umumnya sifat buruk seseorang adalah mudah sekali menyombongkan diri namun sangat sulit untuk bersikap rendah hati. Lebih baik berlaku jujur dan apa adanya, jangan suka mengada-ada.
84. Turunkan standar penilaian terhadap orang lain, tingkatkan standar penilaian terhadap diri sendiri.
85. Dalam mengatur orang lain, Janganlah dengan sikap memerintah, namun berilah contoh dengan perbuatan nyata.
86. Mata hati digunakan bukan untuk menilai orang lain, melainkan digunakan untuk meneliti sifat diri sendiri.
87. Ketika kita menyadari makna dari sebuah kehidupan, kita tidak akan saling berhitungan dengan siapapun ketika menghadapi masalah.
88. Salah satu dari usaha pembinaan diri adalah menghadapi tiap orang dengan senyuman yang tulus dan murni.
89. Kehidupan yang sarat dengan jalinan hubungan baik akan mendapatkan simpati dari banyak orang, dan merasakan dunia ini penuh dengan harapan dan menyenangkan. Dalam melakukan kegiatan dengan sikap yang adil akan membuat orang lain merasa hormat dan salut, dengan sikap yang kaku akan membuat orang mundur karena ketakutan.
90. Dalam melakukan kegiatan dengan sikap yang adil akan membuat orang lain merasa hormat dan salut, dengan sikap yang kaku akan membuat orang mundur karena ketakutan.
91. Hadapi dan tuntaskanlah tanggung jawab kita sendiri, tak perlu berebut dengan orang lain atas apa yang bukan menjadi tanggung jawab kita.
92. Hubungan keluarga, persahabatan, dan kasih sayang yang dibangun dengan susah payah akan hancur seketika akibat kemarahan yang timbul karena kegelapan batin.
93. Jika kita tidak berprasangka terhadap orang lain, maka segala hal akan dapat dihadapi dengan akal yang sehat.
94. Bergaul dengan sesama bagaikan planet yang bergerak di lintasan yang bukan hanya menjaga kesempurnaan diri sendiri namun juga harus menyesuaikan diri dan saling bekerja sama dengan yang lain.
95. Pada umumnya, kendala dalam mengatasi permasalahan terletak pada manusianya, bukan pada masalahnya.
96. Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
97. Jangan libatkan saya dalam pergunjingan, tapi libatkan saya pada kegiatan menebarkan cinta kasih kepada sesama, karena itu adalah kewajiban saya.
98. Dengan membaur di dalam kehidupan bermasyarakat dan melakukan sesuatu secara nyata, baru kita dapat menynal kehidupan yang sesungguhnya.
99. Cinta kasih sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia, namun cinta kasih ini harus tanpa pamrih dan universal, karena apabila cinta kasih hanya ditujukan kepada kalangan terbatas justru akan menimbulkan banyak kerisauan.
100. Kita turut senang dan belajar darinya ketika melihat orang yang berhasil; kita iba dan berusaha membantu ketika menyaksikan penderitaan orang lain.
101. Berkati selalu diri sendiri agar kita dapat hidup dalam kepuasan, berkati selalu orang lain agar mereka hidup dalam kedamaian.
102. Bila kehidupan dijalani dengan saling mencari-cari kekurangan dan kesalahan, maka kehidupan menjadi penuh dengan kekurangan dan kesalahan, akhirnya semuanya akan sama-sama menjalaninya dengan sangat menderita.
103. Begitu banyaknya permasalahan dalam kehidupan sehingga ada saja diantaranya yang membuat diri kita terluka. Hadapilah permsalahan ini dengan bijaksana dan jangan membiarkannya mempengaruhi kondisi hati, terlebih lagi jangan sampai larut di dalamnya.
104. Ucapkan lebih banyak kata-kata yang baik dan jangan perbincangkan permasalahan orang lain.
105. Tiga syarat utama untuk menyehatkan batin adalah optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
106. Jangan hanya karena mendengarkan kritik tentang seseorang, kita langsung menilai bahwa perilaku orang tersebut tercela, kalaupun ternyata orang itu memang bersalah, kita tetap harus berusaha mencari sisi baiknya, dan berusaha untuk mengerti serta memberi perhatian padanya.
107. Kehidupan yang penuh berkah dan kepuasan adalah ketika mampu menjadikan kegembiraan orang lain sebagai kebahagiaan diri sendiri serta menjadikan keberhasilan orang lain sebagai kebanggaan diri sendiri.
108. Kata-kata yang kurang pantas dapat berubah menjadi kata-kata baik bagi orang yang berniat baik; kata-kata yang baik bisa menimbulkan permasalahan bagi orang yang berniat buruk.
0 komentar
Post a Comment