Thursday, April 7, 2016

Allah Tidak Menerima dan Memberi Langsung

Allah Tidak Menerima dan Memberi Langsung
Allah Tidak Menerima dan Memberi Langsung

Masih banyak orang memiliki anggapan lebih baik memohon langsung kepada Allah. Ada yang anggapan-nya ditingkatkan lagi bahwa memohon langsung kepada Allah pasti benarnya. Maka banyak umat Tri Dharma beramai-ramai memasang altar Thien Kong atau altar Allah di rumahnya dan setiap malam sembahyang ke Allah untuk memohon.

Menurut ajaran guru roh saya, pengalaman saya dan penglihatan batin saya, Allah tidak menerima dan memberi secara langsung kepada manusia. Mengapa begitu?

"Tingkat keberadaan Allah di langit" sangat tinggi. Jauh lebih tinggi dibandingkan "tingkat ke- Budhaan", jauh lebih tinggi dari tingkat langit ke-33 alam para dewa. Jadi sangat tinggi dan sangat jauh dari jangkauan manusia, baik melalui doa langsung maupun melalui kekuatan roh dan kekuatan batin manusia.

Kalau begitu apakah berdoa langsung kepada Allah percuma saja atau tidak ada manfaatnya? Tidak juga, sebab doa itu akan diterima oleh para utusan Allah berupa para dewa, para suci ataupun para Budha yang memang memiliki tugas untuk menerima doa dan permohonan umat manusia, dan juga untuk memberikan pertolongan kepada umat manusia yang memiliki hati nurani bersih. Maka dikatakan, "Karunia Ilahi hanya dapat bersemayam dalam diri orang yang hati nuraninya bersih".

Bagaimana kalau yang berdoa dan memohon memiliki hati nurani yang kotor dan jahat? Doa langsung kepada Allah itu akan percuma saja. Apalagi kalau dalam doa itu yang diminta adalah "yang tidak-tidak" dan "yang aneh-aneh", maka walaupun yang dituju meminta kepada Allah, yang datang dan yang memberi dari makhluk gaib non Ilahi. Umumnya makhluk jin, dan tentu ada imbalan yang akan diminta. Oleh karena itu perlu hati-hati dalam meminta. 


Permintaan "yang tidak-tidak" dan "aneh-aneh" pasti tidak dapat diberikan oleh para utusan Allah. Karena permintaan tersebut dibawa dalam berpuluh kali doa, dan para makhluk gaib tahu kalau permintaan- permintaan itu menyalahi garis Ilahi, maka dia akan masuk dan mengintervensi. Jadilah orang tersebut ditempel gaib karena "permintaannya" sendiri.

Masih banyak orang ingin mendapatkan "kebenaran" atau "jalan kebenaran" dengan berdoa dan memohon. Diharapkan kebenaran yang diminta akan datang sendiri, akan datang turun dari langit.


Tidak seperti itu, kebenaran tidak akan datang sendiri, tapi perlu dicari.

Yesus Kristus dalam Injil mengatakan, "Carilah maka akan kau temukan". Jadi tanpa mencari, anda tidak akan menemukan. Untuk menemukan jalur Ilahi atau "jalur Allah" anda perlu mencarinya, dan men- carinya perlu melalui utusan-utusan Allah, yaitu para suci, para dewa, para malaikat, para Budha dan sebagainya. Karena Allah tidak menerima dan memberikan langsung kepada manusia.

0 komentar

Post a Comment