Thursday, April 7, 2016

Jangan Membuka Pintu Permusuhan Alam Gaib

Jangan Membuka Pintu Permusuhan Alam Gaib
jangan membuka pintu permusuhan di alam gaib dan juga jangan bersekutu dengan makhluk gaib. Karena keduanya rawan dan beresiko tinggi. Jangan sampai "seperti menunggang harimau, turun pasti diterkam, terus mati kelaparan."


Menolong orang memang perbuatan baik, oleh sebab itu banyak orang yang menginginkan dapat menolong orang, terutama orang sakit. Menolong orang sakit, kalau yang ditolong sembuh, memang dapat membuat hati seseorang merasa bahagia dan puas. Akan tetapi ada juga orang yang ingin mencari ilmu untuk dapat menolong menyembuhkan orang sakit dengan tujuan komersil. Menjadi penyembuh alternatif yang komersil. 

Beberapa tamu saya ingin belajar ilmu spiritual untuk menolong orang. Saya beritahu bahwa kalau mau belajar ilmu spiritual dengan tujuan atau motivasi untuk menolong orang, dan ingin mengangkat guru roh, maka tidak akan pernah diterima.

Biasanya mereka bertanya, mengapa tidak di - terima mengangkat guru? Menolong orang kan per- buatan baik. Saya tanya mereka, "Anda mau menolong orang dengan apa? Dengan cara apa? Dengan uang, dengan tenaga, dengan nasehat atau dengan kemampuan spiritual dan daya supranatural? "Dengan kemampuan spiritual atau daya supra-natural", jawab meraka.

"Kemampuan spiritual atau daya supranatural adalah sejenis daya kesaktian atau ilmu kesaktian. Menjalani laku spiritual Ilahi dengan mengangkat guru roh untuk memperoleh kesaktian tidak akan diterima. Jadi jangan punya motivasi menjalani laku spiritual Ilahi dengan tujuan memperoleh kesaktian untuk menolong orang. Juga jangan untuk tujuan menjadi guru spiritual."

Menolong menyembuhkan orang sakit perlu hati-hati. Kalau yang ditolong sakit karena gangguan non medis atau diganggu oleh makhluk gaib, maka menolong berani menyingkirkan, mengusir atau menghantam makhluk gaib tersebut. Ini berarti telah membuka permusuhan dengan makhluk gaib, atau orang tersebut telah membuka pintu permusuhan di alam gaib. 

Sekali pintu permusuhan di alam gaib telah di. buka, maka tidak mudah untuk menutupnya kembali. Banyak makhluk gaib yang telah disingkirkan dan dikalahkan masih dendam dan menunggu kesempatan untuk membalas dan menyerang kembali. 

Kalau makhluk halus ini memiliki kelompok, memiliki hirarki kekuasaan dan kesaktian, keadaan akan menjadi lebih berbahaya. Tulisan saya di dalam buku ke-7 dengan judul "Tercecer Dari Dialog Dengan Alam Spiritual" halaman 38 dengan topik "Santet paling beresiko" dapat menambah penjelasan masalah ini. 

Diantara para tamu saya, sering saya temukan para penyembuh mendapat masalah di hari tuanya, bahkan ada yang belum di hari tuanya sudah ber-masalah. Sebagian besar karena di masa mudanya ingin memiliki ilmu kesaktian agar bisa mengobati orang, bisa menolong kesulitan hidup, dan juga ada yang hanya untuk gagah-gagahan dan dikagumi orang karena kemampuan spiritualnya atau kemampuan gaibnya.

Beberapa diantaranya sangat sulit diatasi atau diselesaikan. Telah meminta tolong kepada beberapa dewa di altar klenteng tidak berhasil. Di Parang Tritis tidak berhasil. Di Jumprit juga tidak berhasil. Berdoa dan memohon kepada Allah juga tidak berhasil. Mengapa dapat seperti itu? Karena dia telah membuat perjanjian dengan gaib. Dia telah membuat hutang dengan gaib. Selama janji dan hutang piutang ini belum diselesaikan, maka para dewa dan roh suci tidak mau ikut campur. Maka perlu sangat hati-hati.

Perjanjian dengan makhluk halus atau makhluk gaib berbeda dengan perjanjian di alam manusia. Perjanjian di alam manusia perlu ada persetujuan kedua belah pihak. Di alam gaib dengan makhluk gaib, perjanjian bisa hanya sepihak saja. Oleh sebab itu, imbalan seperti apa yang bakal diminta oleh makhluk gaib sulit diprediksi. Pembayaran seperti apa yang harus diberikan kepada makhluk gaib sulit diperkirakan oleh manusia.

Jadi jangan membuka pintu permusuhan di alam gaib dan juga jangan bersekutu dengan makhluk gaib. Karena keduanya rawan dan beresiko tinggi. Jangan sampai "seperti menunggang harimau, turun pasti diterkam, terus mati kelaparan."

Catatan: Yang dimaksud makhluk gaib disini adalah makhluk gaib non Ilahi.

0 komentar

Post a Comment